NAGAN RAYA | ACEHKITA.COM – Sejumlah imigran Sri Lanka yang terdampar di perairan Babah Lueng, Nagan Raya, menolak dikaitkan dengan kelompok Macan Tamil (LTTE). Perjalanan membahayakan yang mereka tempuh ke Australia hanya semata-mata untuk mencari suaka politik.
“Kami bukan kelompok Macan Tamil. Kami warga sipil yang ingin mencari suaka politik ke Australia,” kata Sumanre saat ditemui di tempat penampungan di Alue Bili, Kecamatan Darul Makmur, Jumat (15/5).
Dalam percakapan singkat dengan reporter situs ini, pria berusia 30 tahun itu berkali-kali menyebutkan bahwa mereka bukan anggota Macan Tamil. Keputusan mereka meninggalkan Sri Lanka murni alasan keamanan. Menurut Sumanre, militer Sri Lanka berperilaku semena-mena terhadap warga di sana.
“Banyak saudara kami yang menjadi korban militer Sri Lanka,” kata Sumanre dalam bahasa Melayu terbata-bata.
Dia berharap dunia internasional mau menerima mereka sebagai pengungsi politik. “Kami berharap dunia internasional mau membantu. Kami takut ditembak,” ujarnya.
Suranme dan 55 rekannya yang lain, pada 2 Mei lalu memutuskan meninggalkan Sri Lanka dan berlayar ke Australia. Sebelum terdampar di Nagan Raya, 56 Sri Lanka ini singgah di Malaysia dan menggantikan perahu pada 8 Mei. Naas, gelombang tinggi menyebabkan perahu “Happy New Star” yang mereka tumpangi bocor dan karam, sehingga mereka terdampar di perairan Aceh.
Konflik antara Pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak Macan Tamil semakin memanas sejak awal tahun ini. Militer Sri Lanka menolak gencatan senjata yang ditawarkan Macan Tamil. Bahkan militer mengultimatum agar para pemberontak segera menyerah. Pada pekan kedua bulan ini, pasukan pemerintah dan Macan Tamil terlibat pertempuran sengit. Militer mengklaim menewaskan 500 gerilyawan Tamil. []