MEUREUDU | ACEHKITA.COM – Korban gempa di Gampong Kuta Pangwa, Trienggadeng, Pidie Jaya yang berjumlah 15 orang dari 9 KK, rencananya akan dikebumikan secara massal selepas Salat Ashar. Ke-15 korban tersebut ditemukan meninggal setelah rumah mereka rubuh dan rata dengan tanah akibat gempa berkekuatan 6,5 SR, Rabu (7/12/2016).
Pantauan ACEHKITA.COM, semua korban tersebut dimandikan di komplek Meunasah Gampong setempat. Masyarakat mendirikan tenda untuk proses pemandian korban. Prosesi Salat jenazah untuk para korban juga dilakukan di Meunasah tersebut.
Korban di SPBU Ulee Glee
Sementara itu, tim gabungan evakuasi korban menemukan 9 orang korban gempa akibat reruntuhan bangunan warung kopi dua lantai di areal SPBU Ulee Gle, Bandar Dua, Pidie Jaya. Lima di antaranya ditemukan sudah menjadi mayat, sementara empat lainnya mengalami luka yang sangat serius.
Salah seorang orang tua korban, menuturkan anaknya, Zulfikar (23), masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan, dan belum ditemukan. “Anak saya bekerja di bagian elpiji di SPBU tersebut. Dia menginap di lantai dua di warkop itu,” kata Zaini, ayah korban, kepada ACEHKITA.COM.
Hingga kin, tim SAR Gabungan dari TNI/Polri dan Tagana PMI masih terus melakukan evakuasi korban. Proses evakuasi tersebut sendiri sudah berlangsung sejak pagi. Empat unit alat berat becho diturunkan ke lokasi reruntuhan. Diyakini masih ada tiga orang lagi yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Dua unit mobil yang sedang parkir di area warkop juga ikut tertimpa reruntuhan.
Secara keseluruhan, korban gempa di Ulee Gle berjumlah 16 orang: 9 orang selamat, 7 meninggal. Di Swalayan Selamat Jadi, Trienggadeng, ditemukan 3 korban (suami-istri dan anak). Sang suami selamat, sementara istri dan anaknya meninggal. Di reruntuhan Indomaret, sepasang suami-istri turut jadi korban, dan hanya sang istri yang selamat.
Kondisi terakhir di Pidie Jaya, listrik masih padam. Proses evakuasi korban terus dilakukan oleh instansi terkait. []
HABIL RAZALI
