Saturday, April 20, 2024
spot_img

164.400 Orang Aceh Menganggur

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Syech Suhaimi mengatakan jumlah pengangguran di Aceh pada Februari 2012 mencapai 164.400 orang. Di antara jumlah itu, 7,87 persen merupakan penganggur yang disebut tingkat pengangguran terbuka. Jumlah pengangguran tersebut mengalami peningkatan sekitar 15.400 orang dibandingkan dengan keadaan Agustus 2011.

Menurut Suhaimi selama periode Agustus 2011- Februari 2012, tingkat pengangguran terbuka –istilah lain untuk mereka yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan– angkatan kerja laki-laki naik dari 6,80 persen menjadi 7,27 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka angkatan kerja perempuan naik dari 8,50 persen menjadi 8,84 persen.

Suhaimi menambahkan angka pengangguran ini didominasi oleh angkatan kerja yang menamatkan pendidikan sekolah menengah atas yang mencapai 50,3 persen atau 82.700 orang. Sedangkan 5.300 penganggur merupakan lulusan universitas.

“Yang perlu diperhatikan serius adalah terdapat 5,3 persen lulusan universitas hingga Februari 2012 belum mempunyai pekerjaan. Dan untuk tamatan diploma sebanyak 7.200 orang yang mengaku sedang menganggur,” kata Kepala BPS Aceh Syech Suhaimi dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin (7/5).

Syech Suhaimi menyebutkan, penduduk yang bekerja pada Februari 2012 berjumlah 1,92 juta orang atau bertambah sekitar 71.300 orang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2011.

Ia menambahkan pada Februari 2012 terdapat sebanyak 93.400 laki-laki yang menganggur, sedangkan perempuan sebanyak 71 ribu orang yang sedang menganggur. Tingkat pengangguran di perkotaan sebesar 8,13 persen dan 7,78 persen tersebar di pedesaan pada Februari 2012.

“TPT perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Ini berarti persentase penduduk yang menganggur di perkotaan lebih besar dibandingkan persentase penduduk yang menganggur di pedesaan,” kata Suhaimi.

Menurut Suhaimi, kelompok sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar, yaitu 50,24 persen penduduk. Diikuti kelompok sektor jasa sebesar 20,25 persen, dan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 13,87 persen.

Suhaimi bilang dari hasil sensus tenaga kerja nasional yang dilakukan hingga Februari 2012 diperoleh informasi bahwa di pedesaan terdapat sekitar 47,75 persen penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal yaitu 35 jam per minggu. Ini lazim disebut pekerja paruh waktu.

“Mereka sebagian besar bekerja sebagai pekerja bebas di sektor pertanian. Dan sekitar 58,91 persen perempuan juga bekerja di bawah jam kerja normal,” tambah Suhaimi. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU