Petugas Palang Merah Indonesia mendata imigran etnis Rohingya asal Bangladesh dan Myanmar di penampungan sementara di Desa Matang Raya, Kecamatan Baktya, Aceh Utara, Ahad (10/5/2015). Pagi tadi, mereka terdampar di perairan Seunuddon. | FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM

Petugas Palang Merah Indonesia mendata imigran etnis Rohingya asal Bangladesh dan Myanmar di penampungan sementara di Desa Matang Raya, Kecamatan Baktya, Aceh Utara, Ahad (10/5/2015). Pagi tadi, mereka terdampar di perairan Seunuddon. | FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM
Petugas Palang Merah Indonesia mendata imigran etnis Rohingya asal Bangladesh dan Myanmar di penampungan sementara di Desa Matang Raya, Kecamatan Baktya, Aceh Utara, Ahad (10/5/2015). Pagi tadi, mereka terdampar di perairan Seunuddon. | FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 176 pengungsi Rohingya berhasil melarikan diri dari kamp penampungan sementara di Desa Blang Ado, Aceh Utara. Mereka kabur berkelompok secara diam-diam.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Amir Hamzah mengakui adanya pengungsi Rohingya yang selama ini ditampung di Blang Ado yang berhasil melarikan diri.

Berdasarkan data terakhir yang diverifikasi Pemkab Aceh Utara bersama pihak UNHCR, IOM, dan Kepolisian Sektor Suka Makmur, terdapat 176 orang yang meninggalkan shelter sejak ditampung di Blang Ado, Mei lalu.

“Ternyata benar (meninggalkan shelter –red.). Saat ini hanya terdapat 140 orang lagi di shelter,” kata Amir Hamzah kepada acehkita.com, Jumat (16/10/2015).

Amir menyebutkan, para pengungsi Rohingya melarikan diri diam-diam secara berkelompok. “Malam ini kita data mereka ada, misalnya, tapi besok pagi sudah tidak ada lagi,” lanjutnya.

Di kamp Blang Ado, para pengungsi Rohingya diberikan kelonggaran. Mereka bisa keluar-masuk kamp dengan izin dari penjaga penampungan. Namun, izin sementara yang diberikan itu disalahgunakan.

“Kita berikan kelonggaran. Mereka mengambil kesempatan itu untuk meninggalkan shelter,” kata Amir Hamzah.

Ia menduga adanya keterlibatan agen (cukong) dalam kasus imigran Rohingya kabur dari kamp. “Bersama kepolisian, kita sedang menelusuri adanya keterlibatan cukong,” sebut Amir. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.