IDI RAYEUK,acehkita.com. Sedikitnya 185 pedagang ikan se-Aceh mengikuti kongres yang digagas Panglima Laot Aceh atas dukungan United Nation Food Agreculture Organization (UN-FAO). Pertemuan itu membahas percepatan pertumbuhan ekonomi sektor perikanan.
Razali, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, mengusulkan para pedagang ikan agar bersatu untuk meningkatkan pendapatan. Pasalnya, saat ini pengelolaan perikanan Aceh dikuasai pengusaha asal Medan, Sumatera Utara.
Ia menambahkan akibat lemahnya persatuan pedagang ikan Aceh, ekspor ikan ke Malaysia, Jepang, Singapura dan Amerika Serikat juga dikendalikan pengusaha propinsi tetangga.
“Akhirnya data itu masuk dalam catatan Dinas Perikanan Sumatera Utara, bukan Aceh,” jelas Razali saat membuka kongres di Hotel Khalifah, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Kamis (2/4).
Pemerintah Aceh menyambut gembira dengan dibentuk asosiasi saudagar ikan Aceh.” Dengan lembaga baru ini, nelayan dan pedagang ikan bisa keluar dari jaringan mafia ikan dari wilayah lain,” harap Razali.[]