BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sedikitnya 28.718 personel aparat gabungan akan mengamankan 9.590 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Aceh pada pemilihan presiden (Pilpres), 8 Juli mendatang.
Hal tersebut ditegaskan Wakapolda Aceh Brigjen Herman Efendi dalam rapat koordinasi persiapan pilpres di gedung Serbaguna kantor gubernur, Rabu (17/6). Rapat dihadiri Komisi Independen Pemilihan tingkat provinsi dan kabupaten, bupati/walikota, kepala kepolisian resort (Kapolres) se-Aceh.
Rapat dipimpin Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar.
Menurut Wakapolda, dari 28.514 personel gabungan tersebut, polisi menurunkan dua pertiga kekutan, yakni 8.640 personel, selebihnya TNI 1.000 personel, dan staf Perlindungan Massa (Linmas) 19.258 personel.
Dia menjelaskan, pola pengamanan dibagi tiga bagian, yakni TPS kurang rawan, TPS katagori rawan satu, dan rawan dua.
Untuk katagori kurang rawan, 4 TPS dijaga oleh 10 polisi, dan dua personel Linmas. Sedangkan untuk TPS rawan satu akan dijaga oleh enam personel per satu TPS. Sementara untuk TPS rawan dua akan dijaga oleh empat personel polisi dan linmas per satu TPS.
“Sistem pengamanan ini masih sama dengan yang diterapkan pada pemilu legislatif lalu,” kata dia.
Dia juga berharap, partisipasi semua elemen masyarakat untuk mengawal kelangsungan pemilu di Aceh. “Semua elemen diharapkan dapat menjaga kemanan lingkungannya untuk kelancaran pemilu mendatang,” harap dia. []