BANDA ACEH, acehkita.com. Menjelang pemungutan suara di Pemilu 2009, Partai Aceh telah mendapatkan 55 kasus intimidasi.
Kasus-kasus tersebut di antaranya pembunuhan kader dan anggota partai, pembakaran kantor dan intimidasi ringan lainnya. Polisi belum berhasil mengendus pelaku intimidasi berat.
Juru Bicara Partai Aceh, Adnan Beuransyah, Minggu (05/04) mengatakan, kasus-kasus intimidasi tersebut dikategorikan dalam dua bagian, ringan dan berat. Untuk kasus yang ringan, tercatat sekitar 30 kasus yang meliputi penurunan atribut partai dan ancaman terhadap kader partai. Salah satunya adalah penurunan atribut oleh oknum TNI di Simpang Kramat, Aceh Utara.
Sementara kasus yang berat, seperti pembakaran/penggranatan kantor dan pembunuhan kader serta anggota partai tercatat sebanyak 25 kasus. “Di antara kasus berat tersebut, terjadi tujuh kasus pembunuhan terhadap anggota atau pengurus partai,” ujar Adnan.
Kasus yang terakhir menurutnya, terjadi penembakan terhadap Muhammad Jamil, 42 tahun, di Kota Langsa. Dia meninggal dalam insiden tersebut. Korban adalah Sekrataris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Aceh wilayah Aceh Timur. Sejauh ini pelaku penembakan belum teridentifikasi.
“Kami harapkan kepada kepolisian dapat bekerja keras untuk membongkar pelakunya. Kami masih percaya polisi sanggup menyelidiki kasus-kasus kekerasan tersebut,” ujar Adnan.
Menurutnya, kasus intimidasi yang terjadi di Aceh selama ini akan berbahaya bagi perdamaian bila tidak ditangani serius. “Sepertinya kasus kekerasan selama ini sistematis untuk mengacaukan pemilu di Aceh.” []