Thursday, April 25, 2024
spot_img

Aceh Siapkan Perawat Tanggap Bencana

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Aceh menjadi pionir pengembangan pendidikan keperawatan bencana di Indonesia setelah mata kuliah Keperawatan Bencana diterapkan pada empat Akademi Perawat (Akper) sejak tiga tahun lalu, untuk menyiapkan perawat yang tanggap terhadap bencana.

“Aceh menjadi pionir dan yang pertama melahirkan mata kuliah keperawatan bencana dan buku pegangan pengajaran mata kuliah itu,” kata Wakil Gubernur (Wagub), Muhammad Nazar, saat membuka simposium tentang keperawatan bencana di Banda Aceh, Senin.

Sambutan Wagub pada acara yang digelar atas kerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Palang Merah Jepang itu dibacakan oleh Asisten Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Setda Aceh, Said Mustafa.

Keempat akademi yang mengembangkan keperawatan bencana itu adalah Akper Tjoet Nyak Dhien, Akper Abulyatama, Akper Teungku Fakinah dan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Aceh.

Pendidikan itu melatih para dosen dan membina perawat di bidang keperawatan bencana atas bantuan dari Palang Merah Jepang. Saat ini, mata kuliah Keperawatan Bencana sudah menjadi muatan lokal di keempat Akper tersebut.

Ketua Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Pusat, Prof Amal Chalik Sjaaf, mengatakan, apa yang telah diterapkan di Aceh ke depan dapat dijadikan model bagi daerah lain di Indonesia.

Presiden Sekolah Keperawatan Internasional Palang Merah Jepang Kyushu, Prof Etsuko Kita, mengatakan, pengembangan pendidikan itu dimulai sejak 2005 pascatsunami.

Meski pendidikan keperawatan bencana pada awalnya merupakan inisiatif Palang Merah Jepang, kata dia, tapi hasil yang dicapai milik masyarakat Aceh.

“Saya berharap masyarakat Aceh bisa mengembangkan pendidikan keperawatan bencana ini lebih jauh lagi,” katanya. “Kami juga tetap mau bekerja sama untuk pengembangan pendidikan keperawatan bencana ini.”

Dia juga mengatakan pendidikan keperawatan bencana itu bukan hanya untuk menangani korban bila bencana, tetapi juga bisa diterapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan sehari-hari.

Selama tiga tahun diterapkan, lebih dari 42 pertemuan working group telah digelar untuk membahas pengembangan silabus dan buku teks Keperawatan Bencana. Selain itu, juga digelar enam kali lokakarya untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan keperawatan bencana dalam bidang managemen keperawatan bencana, keperawatan bencana dan anak-anak, manula, ibu hamil dan kesehatan jiwa serta pertolongan pertama.

Untuk melihat perkembangan keperawatan bencana di Jepang, 10 perwakilan empat Akper dan PMI Aceh berkunjung ke Sekolah Keperawatan Internasional Palang Merah Jepang Kyushu.

Untuk mendukung pendidikan keperawatan bencana di keempat Akper itu, Palang Merah Jepang juga membantu peralatan praktik ketrampilan keperawatan dan buku teks. Selain itu, juga dibantu mobil dan laptop. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU