Friday, April 26, 2024
spot_img

AGAMA | Mengikuti Jejak Rasulullah

PUJI SYUKUR kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT atas segala rahmatNya. Shalawat beriring salam kita doakan kepada baginda Rasulullah SAW, juga kepada seluruh sahabatnya.

Kita saat ini berada pada bulan Rabi’utsani, yaitu bulan kedua dari bulan kelahiran Rasulullah. Bulan yang mengandung sejarah besar bagi ummat Islam di seluruh dunia, yang selalu dikenang sebagai bulan lahirnya Rasulullah. Beliau dikenal sebagai seorang reformis yang sangat sukses dalam membawa perubahan besar bagi ummat. Beliau sudah sukses merubah aqidah yang sesat kepada aqidah yang benar dan beliau menyelamatkan manusia dari lembah kejahilan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Allah telah mengirim rasul kepada kita untuk kita mengikutinya, sesuai dengan finnan Allah yang artinya: “Sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan rahmatnya dan percaya kepada adanya hari qiamat dan banyak -banyak menyebut nama Allah Swt.” (Al-Ahzab:21). Oleh sebab itu, kita sebagai ummat Muhammad wajib mengikuti dan meneladani kehidupan Rasulullah serta mengaplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam kitab Fanatuthalibin juz pertama, al-Fuqaha’ mengatakan wajib terhadap ayah mengajarkan anaknya tentang sirah Rasulullah terlebih dahulu sebelum mengajarkan ilmu shalat, karna itu wajib bagi kita seorang ayah untuk mengajarkan anak tentang riwayat hidup Rasulullah.

Begitupula, wajib diajarkan tentang sifat-sifat yang wajib dan yang mustahil dan yang harus bagi Rasulullah. Sesudah itu baru diajarkan ilmu shalat dan ilmu ibadah yang lainnya. Bila kita melihat pendidikan agama, khususnya ilmu tentang sirah rasulullah sangat-sangat kurang diajarkan di sekolah umum. Makanya sangat sulit bagi kita untuk mengajak orang mengikuti jejak Rasulullah karena kebanyakan belum mengenal siapa itu sosok Rasulullah.

Jamaah yang mulia, menurut ayat di atas tadi, siapa yang ingin dapat rahmat Allah serta kebahagian hidup dunia dan akhirat tidak ada pilihan lain melainkan wajib mengikuti seluruh jejak Rasulullah Saw dalam seluruh aspek kehidupan kita. lebih-lebih lagi bagi seorang pemimpin jika ingin sukses dalam kepemimpinannya harus mengaplikasikan pada dirinya seluruh jejak Rasulullah Saw.

Salah satu sifat Rasulullah yang membuat beliau sukses ialah sifat jujur dan amanah. Beliau tidak pernah berbuat kecurangan sedikit pun dalam kepemimpinannya. Ini terbukti di saat beliau wafat tidak meninggalkan sesuatu kepada keluarganya pada hal rasulullah Saw 23 tahun memegang tampuk kekuasaan. Tidak ada istana di Madinah. Tidak ada kebun kurma dan sebagainya. Yang ada sebuah gubuk sederhana yang berukuran 6×6 meter.

Semua pikiran, perbuatan, harta disumbangkan hanya untuk kepentingan ummat. Berbeda dengan pemimpin-pemimpin kita saat ini, 5 tahun berkuasa sudah memiliki harta yang berlimpah ruah dan banyak sekali melakukan kecurangan-kecurangan sehingga apa saja yang dilakukan tidak sempurna. Kita do’akan kepada Allah sehingga di masa yang akan datang, Aceh dikarunia Allah pemimpin-pemimpin yang jujur dan amanah lagi yang taat kepadanya.

Jujur merupakan pangkal keberhasilan dan kebahagian. Tanpa jujur hidup tidak akan bahagia. Betapa banyak kita melihat orang kaya yang hartanya ada dimana-mana. Tapi ia tidak mendapat kebahagian hidup. Sebaliknya, orang yang jujur dan amanah, hidupnya tenang dan bahagia walaupun hartanya sedikit. maka jauhkanlah sifat curang dan sifat-sifat yang tidak terpuji dalam seluruh aspek kehidupan karena kebohongan dan kecurangan itu bukan ciri-ciri umat Nabi Muhammad Saw. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist yang shahih: “barang siapa berbuat curang atau berbohong kepada kami maka dia bukan golongan kami.”

Kita boleh berbohong dengan sesama manusia. Tapi kita tidak boleh berbohong kepada Allah karena semua gerakan, tingkah laku kita tercatat langsung secara otomatis dalam buku amalan kita yang sudah disiapkan oleh Allah. Sedikit pun tidak bisa kita sembunyikan karena Allah punya alat rekap yang sangat canggih yang tidak dimiliki oleh seorang pun makhluk di dunia ini. Alat yang serba canggih ini bisa merekap lahir dan bathin dalam keadaan terang, dan gelap. Sedikit pun tidak ada yang luput. Semua tertulis apa adanya. Tidak ada yang ditambah dan tak ada yang dikurangi. Semua data akurat. Di hari akhirat nanti, surat tersebut diberikan kepada yang punya dan Allah mempersilahkan untuk membacanya sendiri.

Allah berfirman, “Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung ) pada lehernya. dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang di jumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini, sebagai penghisap terhadapmu.” (Al-Isra: 13-14).

Dalam tubuh kita, ada satu rusuk dari badan kita yang tidak mau berbohong sama sekali yaitu hati sanubari. Makhluk ini tidak mau berbohong. Dalam situasi dan kondisi apa pun dia tetap dalam keadaan jujur. Sebagaimana firman Allah Swt: “Hatinya itu tidak pernah mendustakan apa yang sudah dilihatnya.” (Al-Najam:11)

Karena itulah Allah selalu memperhatikan kepada hati seseorang dan tidak memperhatikan kepada anggota-anggotanya yang lain. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan kepada tubuh-tubuh kamu dan tidak pula kepada rupa-rupa kamu. Tetapi Allah memperhatikan kepada hati-hati kamu.” []

* KHATIB Jumat di Masjid Raya Baiturrahman adalah Tgk. H. Muchtaruddin Budiman
** Materi Khutbah Jumat disiarkan atas kerjasama redaksi acehkita.com dengan Tabloid Jumatan Gema Baiturrahman. Versi daring tabloid ini bisa diakses di alamat: www.gemabaiturrahman.com.

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU