BANDA ACEH, acehkita.com. Aktivis sipil Aceh memprotes pernyataan Otto Syamsuddin Ishak yang menyebutkan bahwa kemenangan partai politik lokal akan memperlambat pembangunan di Aceh. KontraS menilai pernyataan itu tendensius dan melecehkan pilihan politik masyarakat Aceh.
“Pernyataan Otto Syamsuddin Ishak, bukan hanya keliru dan menyesatkan, namun lebih jauh juga telah melecahkan sikap politik mayoritas masyarakat. Ini merupakan suatu ironi, mengingat yang bersangkutan selalu menyatakan diri sebagai akademisi yang independen,” kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh Hendra Fadli dalam siaran pers bersama Gerakan Anti-Korupsi dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh, Sabtu (11/4).
Sebelumnya, Otto Syamsuddin Ishak, pengamat politik Aceh, kepada Kompas (10/4) mengatakan bahwa proses pembangunan bisa melambat bila partai politik lokal memenangi Pemilu karena sumber daya manusia partai lokal tertinggal jauh dibandingkan partai nasional.
Menurut tiga elemen sipil Aceh ini, pernyataan Otto tidak menghormati tradisi demokrasi yang telah dibangun dan menjadi pilihan masyarakat Aceh. “Ini menunjukkan bahwa telah terjadi ketakutan luar biasa,” kata Hendra. “Pernyataan itu juga sangat bertendensi politis, sehingga berpotensi menimbulkan konflik baru dan melecehkan sikap dan pilihan politik rakyat Aceh.”
Menurut Hendra, kemenangan partai lokal merupakan langkah maju dari proses pendidikan politik masyarakat Aceh. Ini membuktikan bahwa masyarakat Aceh cerdas dalam menenukan pembangunan berkelanjutan sebagaimana dicita-citakan masyarakat sipil, tandasnya. []