BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sudah sepekan ini gajah liar turun ke permukiman warga di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. Warga memilih mengungsi dan sekolah diliburkan.
Kepala SD Yakin Desa Rime Raya Suhada mengaku terpaksa meliburkan aktivitas belajar-mengajar di sekolah yang dipimpinnya sejak Kamis lalu. Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini gerombolan gajah liar sering berkeliaran di kawasan itu.
“Kita liburkan dari Kamis lalu karena kita kedatangan tamu, gajah,” kata Suhada saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu sore.
Seperti diberitakan sebelumnya, 139 jiwa warga Pintu Rime Gayo mengungsi setelah kampung mereka dimasuki kawanan gajar liar. Mereka trauma karena beberapa waktu lalu amukan gajah menyebabkan seorang warga berusia 38 tahun meninggal di Desa Musarapakat. Tahun lalu dua petani tewas setelah diinjak-injak gajah.
Suhada menyebutkan, gajah liar sering memasuki perkampungan warga dan merusak tanaman mereka. Gajah turun kampung pada sore hari.
“Di sekitar sekolah banyak bekas tapak gajah,” kata dia.
Karena itu, Suhada memilih meliburkan sekolah untuk menghindari jatuhnya korban di kalangan anak didiknya. Sekolah sempat direncanakan masuk kembali pada 2 November lalu, namun tidak memungkinkan karena gajah masih sering memasuki kampung.
Warga kini berupaya keras untuk mengusir gajah liar itu agar segera keluar dari perkampungan penduduk. “Dalam dua hari ini gangguan gajah sudah mereda. Semoga bisa segera kembali kita laksanakan aktivita belajar-mengajar,” lanjut Suhada.
Warga pun berangsur-angsur mulai kembali ke perkampungan. []
ATTAYA ALAZKIA | FOTO: Chaideer Mahyuddin/ACEHKITA.COM
