Saturday, April 20, 2024
spot_img

Apa Karya, Magnet Debat Terbuka

Apa Karya, sapaan akrab Zakaria Saman terlihat santai menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan para panelis dan pasangan lain. Beberapa pertanyaan bahkan dijawab dengan nada satir; terkesan nyeleneh.

“Masalah keamanan? Kalau urusan perut sudah kenyang sudah aman (Aceh aman),” ujar Apa Karya menjawab pertanyaan panelis terkait keamanan di Aceh. Semua yang hadir tertawa.

Apa yang berpasangan dengan T. Alaidinsyah memang memiliki daya tarik yang tak dipunyai pasangan lain. Ia terlihat berhasil mengusir ketegangan dalam menjawab tiap pertanyaan. Pertama; ia selalu tersenyum – barangkali lebih mirip tertawa,  terus ia lebih suka menjawab dengan bahasa daerah. Pada waktu lain, ia menjawab sambil sedikit menjauh dari posisi mikrofon.

“Tidak ada lain (permasalahan), kalau perut kenyang, masalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) selesai dan vitamin yang dikasih dokter tidak laku.” Pertanyaan Tarmizi Karim terkait sedikitnya PAD Aceh, dan dana Otonomi Khusus yang punya batas waktu dijawab Apa dengan jawaban yang tidak nyambung.  Tapi, semua tetap tertawa.

Kepada Irwandi Yusuf, Apa karya bertanya seputar korupsi yang banyak menjerat pejabat di Aceh saat Irwandi menjabat gubernur, periode 2006 – 2012. Persoalan lingkungan menjadi fokus pertanyaan Apa. Berbagai kasus mulai dari kasus BPKS Sabang, izin pertambangan, Lhong Setia Minning hingga Rawa Tripa, kembali disinggung Apa. “Bagaimana anda mengatasinya?” tanya Apa Karya.

Irwandi hanya menjawab persoalan lahan gambut. “Gambut harus direvilitalisasi. Fungsinya  tidak tertandingi untuk lingkungan, sebagai penyerap karbon,” kata Irwandi. Pertanyaan lainnya tak dijawab oleh bekas gubernur Aceh ini.

Muzakkir Manaf juga memancing Apa terkait pencalonannya melalui jalur Independen. Secara langsung, Muzakir Manaf memang tidak menyebutnya demikian. Tapi dari pertanyaan diajukan menyiratkan demikian.

“Jika anda jadi gubernur, bagaimana membangun Aceh, sedangkan anda tidak memiliki dukungan 1 persen pun dari DPRA.” Begitu pertanyaan Muzakir Manaf.

“Independen dipilih sama rakyat. DPR juga dipilih oleh rakyat. Kalau tidak didukung oleh DPR, kita kembalikan kepada rakyat,” ujar Apa Karia. “Pembangunan tetap kita jalankan meski tanpa persetujuan DPRA.”

Apa bahkan menyindir pasangan Muzakir Manaf – T.A. Khalid.

“Kita berjanji tidak asal-asalan. Kalau saya menang, anda saya bawa ke arab (naik haji ke Arab Saudi), itu tidak! Nyawa saya punya Allah dan tubuh saya punya rakyat,” ujar Apa Karya. Semua yang menyaksikan debat di ruang pertemuan hotel malam itu tertawa.

Jawaban Apa menyiratkan sindiran kepada Muzakir Manaf. Maklum, saat kampanye gubernur-wakil gubernur tahun 2012 silam, ia pernah mengeluarkan statement bahwa masyarakat Aceh akan diajak menunaikan  ibadah haji ke tanah suci dengan kapal laut.

Kepada Zaini Abdullah, Apa meng-kick keputusan Zaini yang suka gonta-ganti Kepala Dinas. “Anda sudah lima tahun menjabat. Asik bilang good goverment. Kalau ke depan anda jadi lagi (kembali terpilih), apa akan ganti lagi kepala dinas 3 bulan sekali?”

Zaini Abdullah senyam-senyum saja. Ia malah membeberkan keberhasilannya membangun ruas jalan di wilayah Tengah Aceh dan masjid-masjid di Aceh. “Saudara mungkin lupa sejarah. Besok pergi lihat saya sudah bangun Masjid Baituurrahman dengan 2 payung. Kemudian saya bangun jembatan Lamnyong yang bikin macet mahasiswa tiap hari,” ujar Zaini Abdullah.

“Kalau sebentar-bentar ganti, kapan mereka merencanakan, melaksanakan dan mengawasi?” jawab pasangan Apa Karia, Teuku Alaidinsyah. “Kalau 6 bulan sekali ganti (mereka) tidak nyaman, apalagi kalau untuk naik jadi kepala dinas harus bayar sekian puluh juta.”

Di hadapan semua penonton yang hadir langsung, Apa berujar.

“Ingat. Semua sudah pernah dipilih jadi gubernur. Sekarang tinggal Apa (yang belum jadi gubernur). Jino bek lee publo mie lam guni (pilih pemimpin yang betul-betul anda kenal – red). Saya anak saja tidak ada. Kalau yang lain ada anak. (kalau) Korupsi bawa pulang untuk anak,” ujar Apa saat pengantar penutupnya.

Saat debat usai, Apa kembali menjadi magnet. Ia tak henti diajak foto oleh semua yang hadir, termasuk para wartawan.  Iya, magnet itu bernama Apa Karya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU