AKSI kejahatan yang tidak diketahui dengan latar belakang serta modus apa yang dilakukan oleh sebagian kelompok dengan memukul tubuh para korban dengan balok, kini sedikitnya mulai terkuak dari berbagai hasil temuan masyarakat (baca: Kampus Unsyiah Masih Rawan Kriminal).
Kadang tidak banyak orang menilai kelompok ini sebagai sindikat perampok yang teroganisir untuk menjarah barang-barang berharga, namun fakta itu kini terbantah dengan didapatnya keterangan dari hasil temuan dilapangan dan atas pengakuan mereka sendiri yang sempat dipergoki warga.
Mereka bisa disebut dengan sekelompok orang atau “geng” yang mengatasnamakan agama untuk menghakimi pasangan muda-mudi atau bahkan sekalipun pasangan suami istri yang sering terdapat di tempat-tempat yang dicurigai melakukan tindakan khalwat (berduan) sekalipun itu di cafe remang atau di atas kendaraan pribadi saat melintas di jalan raya pada saat malam hari.
Aneh memang, namun hal itulah yang terjadi di Banda Aceh saat ini dan keterangan tersebut di atas merupakan pengakuan dari para kelompok tersebut saat diminta keterangan oleh pihak yang berwajib di daerah Darussalam, beberapa wilayah yang pernah mereka lakukan aksi di Banda Aceh seperti di Lambaro, Lampineung, Ulee Kareng dan Darussalam menjadi target utama.
Aksi dari sekelompok orang misterius ini ternyata membuat sebagian orang yang menjadi korban, mengalami trauma atas tindakan pemukulan yang secara tiba-tiba tanpa disadari oleh para korban, apalagi yang terjadi pada korban-korban sedang mengendarai kendaraan.
Namun, perlakuan mereka dengan mengatasnamakan agama untuk memberantas pasangan muda-mudi yang tidak sah atau pun yang sah di tempat-tempat umum seperti itu tidak bisa diterima oleh warga, “karena kita hidup ini masih di negara yang memiliki hukum dan tidak boleh melakukan tindakan hakim sendiri”, seperti yang diujar oleh pihak yang berwajib di Darussalam.
“Siapa tahu orang yang mereka pukuli di jalan-jalan adalah saudara atau orang yang sudah berkeluarga dan itu bisa berakibat fatal”, tambah dari sebagian warga saat mereka diminta keterangan oleh pihak berwajib. Sampai tulisan ini diturunkan, belum ada kejelasan dan status hukuman atas aksi yang mereka lakukan itu. Diharapkan bagi warga juga sedikit mawas diri pada malam hari terlebih jika melintas ditempat-tempat yang rawan dengan aksi kriminal atau sejenisnya.[]
Aulia Fitri, mahasiswa Universitas Indonesia. Pegiat Komunitas Blogger Aceh (http://acehblogger.org), dan pemilik blog http://aulia87.wordpress.com.