BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Dua kelompok mahasiswa menggelar aski memperingati hari bumi di Banda Aceh, Kamis (22/4). Mereka ikut membagi-bagikan pohon siap tanam kepada para pengguna jalan di Bundaran Simpang Lima.
Aksi Mahasiswa Pencinta Alam mulanya dimulai di depan gedung DPR Aceh pagi tadi. Dalam waktu bersamaan, Mahasiswa Geografi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) beraksi di Simpang Lima.
Aksi berjalan damai, dikawal puluhan Polisi. Belakangan kedua kelompok mahasiswa itu bergabung di Simpang Lima, membagi-bagikan pohon dan menampilkan aksi teatrikal, menggambarkan perihnya kondisi warga bumi jika kerusakan lingkungan terus dibiarkan.
“Semua kita harus berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sopian seorang peserta aksi dalam orasinya.
Menurutnya, bumi ini di ambang kemusnahan akibat ulah orang-orang yang merusak lingkungan. Dari hari ke hari kondisinya kian panas dan terjadi polusi udara. Mereka mengajak warga menjaga lingkungan untuk menyelamatkan bumi.
LSM peduli lingkungan sebelumnya merilis, seluas 1,6 juta hektar hutan Aceh telah rusak akibat pembalakan liar di masa lalu. Mereka minta Pemerintah Aceh mereboisasinya.
Massa juga mengutuk aksi pembalakan hutan yang masih terjadi di Aceh meski jeda tebang telah diberlakukan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, sejak 2007 silam.
Pemerintah Aceh juga diminta menolak investor yang membuka usahanya tapi akan merusak lingkungan di Aceh. Aksi ini sempat memacetkan arus lalu lintas di seputaran Simpang Lima, tapi polisi mampu mengatasi. Aksi bubar sekitar pukul 12.00. []