BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Anak balita penderita tumor tulang rahang, Jekki Basri (4,4 tahun), meninggal dalam perawatan di ruang operasi Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh, Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 17.20 WIB. Jekki menghembuskan nafas terakhir karena drop akibat kekurangan hemoglobin (Hb).
Informasi yang dihimpun acehkita.com, sebelum meninggal selang pernafasan Jekki juga sempat tersumbat akibat dipenuhi lendir yang bersumber dari tumor ganas yang menyerang tulang rahang balita asal Singkil itu. Bahkan orang tua korban sempat meminta kepada dokter untuk melepaskannya.
“Tadi dia udah susah kali bernafas, kami minta buka sama dokternya biar dia mudah bernafas,” kata Meman, orang tua Jekki.
Akan tetapi, permintaan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena ia harus segera dilarikan ke kamar operasi akibat Hb darahnya semakin rendah.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah sempat membesuk Jekki. Kepada manajemen rumah sakit, orang nomor satu di Aceh itu meminta agar memprioritaskan penanganan pasien, terutama anak-anak.
“Kita selalu memprioritaskan penyakit apa saja yang diderita oleh pasien, apalagi anak-anak,” kata Zaini saat menjenguk Jekki di ruang operasi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Children Cancer Care Community (C-Four) berharap kepada pemerintah Aceh agar adanya perhatian yang lebih terhadap penderita kanker khususnya anak-anak di bawah 16 tahun.
Ia juga berharap, adanya sosialisasi kepada para orang tua anak agar memiliki pengetahuan memadai khususnya kanker kronis yang dapat berakibat fatal.
“Karena kanker itu tidak langsung diketahui, setelah membesar baru nampak, tapi itu kan sudah memasuki stadium tiga atau empat,” ujar Ratna.
Jekki Basri (4,4 tahun), asal Desa Lae Cikala Suro, Kecamatan Suro Makmur, Aceh Singkil, sejak 4 Januari lalu menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh akibat tumor maxilla cimistra yang menyerang rahangnya.
Akibat tumor itu, gerahang Jekki membengkak, sehingga ia kesulitan mengasup makanan dan cairan. Ia juga kesulitan berbicara.
Untuk mengobati penyakit tumor maxilla cimistra ini, Jekki harus menjalani delapan kali kemoterapi. Sayang, Tuhan berkehendak lain. Ia dipanggil Yang Mahakuasa pada Kamis sore tadi. []
GHASYIA