BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — International Centre for Aceh and Ocean Studies (ICAIOS) melatih 20 peneliti Aceh kemampuan statistik tingkat dasar. Pelatihan tersebut diharapkan mampu memudahkan para peneliti dalam menyelesaikan kajiannya dengan metode statistika untuk penelitian sosial-ekonomi.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (31/3-1/4) ini berlangsung di Universitas Syiah kuala, Banda Aceh. Ini merupakan kelanjutan program training peneliti Pembangunan Ekonomi dan Perdamaian di Aceh (EDPA).
Pelatihan statistika tersebut diikuti oleh 20 orang peserta dengan latar belakang beragam seperti jurnalis, aktivis perempuan, akademisi muda, pegawai pemerintahan dan calon mahasiswa doktoral yang akan melanjutkan studi mereka di luar negeri.
Mereka dibimbing oleh pakar statistik berpengalaman, seperti Dr. Saiful Mahdi yang pernah mengajar Statistika di Universitas Vermouth, Amerika.
Saiful Mahdi yang juga Direktur ICAIOS mengatakan, pelatihan ini diharapkan dapat membantu peneliti muda, mahasiswa pascasarjana, dan calon mahasiswa pascasarjana, serta calon peneliti lainnya untuk menguasai teknik-teknik pengolahan data secara statistik.
Selain itu, kata Saiful, kegiatan ini sangat berkaitan dengan pengembangan kapasitas peneliti dan penelitian yang dilakukan dalam mendukung pembangunan berbasis hasil penelitian di Aceh.
”Selama dua hari, peserta pelatihan akan dibekali dengan teori dan praktek langsung menggunakan aplikasi khusus seperti SPSS dan program R sebagai applikasi alternatif yang dijadikan sebagai alat analisis dan dasar penyelesaian penelitian saat pendataannya,” katanya.
Pelatihan yang merupakan bagian dari Seri Pelatihan Metode Kuantitatif ICAIOS itu mengambil tema “Metode Statistika untuk Penelitian Sosial Ekonomi Tingkat Dasar”. Beberapa materi seputar statistika diajarkan di sini, seperti skala pengukuran, jenis data, pengertian dan contoh statistik deskriptif dan statistik inferensial. Juga ada soal manajemen data dengan SPSS dan R.
”Materi yang sangat padat tersebut, dua hari kegiatan tidaklah mencukupi, namun metode pembelajaran sangat menyenangkan, informal, dan dapat diikuti dengan mudah karena disampaikan step-by-step dan asisten pemateri selalu stand-by membantu,” kata Musda, seorang peserta pelatihan. []