ACEH TENGAH | ACEHKITA.COM– Masih trauma dengan gempa susulan, warga Aceh Tengah yang dirawat di Rumah Sakit Umum Datu Beru, Takengon lebih memilih dirawat di lorong-lorong rumah sakit. Hingga hari keempat, mereka belum mau dirawat di dalam rumah sakit.
Pantauan acehkita.com, 109 warga Aceh Tengah masih dirawat di Rumah Sakit Datu Baru akibat mengalami luka-luka pada saat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Aceh Selasa 2 Juli lalu.
Selain itu, di depan rumah sakit itu juga didirikan sebuah tenda ukuran 16X6 untuk merawat korban gempa dan pasien rumah sakit itu.
Alasan lain warga memilih dirawat di lorong-lorong itu karena sebagian bangunan rumah sakit itu rusak akibat gempa. Ruangan yang mengalami kerusakan itu seperti ruang operasi, NICU, ruang rekam medis, dan kantor.
“Saya tidak mau dirawat di dalam karena masih takut dengan gempa susulan,” kata Megawati, 60 tahun, warga Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Ia di rawat di Datu Beru karena mengalami patah kaki.
Sementara salah seorang perawat di Rumah Sakit Datu Beru, Eny Tebe, mengatakan, sejak hari pertama hingga hari ini, warga tetap masih memilih dirawat di lorong-lorong rumah sakit.
“Malam mereka tetap di sini,” kata Eny.[]