LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM – Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (RPuK) meluncurkan buku pengalaman pelayanan terpadu itsbat nikah di Aceh Utara yang berjudul ‘Melawan Takdir Kelam’ pada Rabu 8 Agustus 2018 di aula Hotel Rajawali, Lhokseumawe.
Buku yang ditulis oleh Teuku Kemal Fasya, Laila Juari dan Seri Rahayu ini mengangkat salah satu permasalahan pascakonflik di Aceh, yaitu masih banyaknya pasangan yang pernikahannya tidak tercatat secara kenegaraan.
Sekretaris Eksekutif RPuK, Laila Juari mengatakan selama empat tahun melakukan kerja-kerja pengorganisasian di Kecamatan Nisam Antara, pihaknya menemukan kebutuhan masyarakat di sana terhadap akta nikah.
Setelah Aceh damai, dokumen kependudukan khususnya akta nikah memiliki beragam fungsi. “Banyaknya kasus pernikahan yang tidak tercatat di masa lalu menyebabkan keluarga terhalang untuk memperoleh pelayanan perlindungan sosial seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan yang menjadi hak dasar warga negara,” kata Laila.
Bahkan perempuan yang terikat dalam perkawinan tak tercatat ini tidak bisa melakukan apapun saat dirinya telah ditinggalkan oleh suaminya tanpa nafkah. Setelah melewati proses yang panjang, melalui Program Peduli dengan dukungan Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pelayanan terpadu itsbat nikah di Nisam Antara berhasil dilaksanakan.
Peluncuran buku ini dihadiri oleh Kepala Bappeda Aceh Utara, Zulkifli Yusuf, MTP, aktifis perempuan Indonesia, Samsidar dan tim penulis, Teuku Kemal Fasya. []
RPuK