BIREUEN | ACEHKITA.COM — Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, akan segera menempati gedung baru yang representatif sebagai pengganti gedung yang runtuh akibat gempa menerjang Pidie Jaya dan Bireuen pada 7 Desember 2016 lalu.
Rektor IAI Al-Aziziyah, Dr Tgk Muntasir menyebutkan, setelah gedung lama runtuh akibat bencana gempa, Pemerintah Pusat langsung meresponnya dengan membangun gedung yang lebih megah dengan desain lebih modern dan berkonstruksi lima lantai.
“Insya Allah, awal September nanti gedung baru sudah dapat ditempati untuk proses belajar mengajar awal semester,” sebut Tgk Muntasir, Minggu (12/8).
Seluruh pembiayaan pembangunannya bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan pengerjaannya ditangani oleh PT Wijaya Karya, salah satu BUMN yang prospeknya sudah mendekati rampung.
“Setelah gedung lama ambruk, selama dua tahun proses belajar mengaja, terpaksa dilakukan di sejumlah ruangan sekitar kampus seperti menempati ruangan sejumlah dayah, gadung sekolah, tenda, dan balai pengajian,” lanjut Tgk Muntasir.
Gedung baru yang hampir rampung tersebut lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter dari gedung lama. Tgk Muntasir mengharapkan, dengan rampungnya gedung baru yang megah, proses akademik dan belajar mengajar akan lebih nyaman dan tenang.
Fasilitas gedung baru, sebutnya, cukup lengkap yang terdiri dari ruang kuliah, ruang biro rektor, ruang administrasi, dan aula.
Dia menambahkan, meskipun gedung hampir rampung, namun pihaknya masih terkendala pada pengadaan mobiler dan berbagai perlengkapan akademik lainnya seperti komputer.
“Sebelumnya Menteri BUMN, Rini Soemarno saat berkunjung ke Samalanga beberapa hari pascagempabumi berjanji akan memberikan bantuan fasilitas penunjang akademik yang dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan maksimal,” kata Tgk Muntasir seraya berharap adanya perhatian dari pemerintah, seperti yang pernah dijanjikan Menteri Rini Soemarno.[]
Halim MubaryÂ
