SABANG | ACEHKITA.COM – Untuk mencegah abrasi di pantai Iboh, masyarakat dan Pemerintah Kota Sabang –yang dibantu Palang Merah Jepang dan Indonesia, giat mengampanyekan penanaman bakau di sepanjang pantai. Sedikitnya 75.000 bibit bakau sudah dipersiapkan untuk disebar di pantai Lhok Weing, Iboih, yang ikut rusak saat tsunami melanda Aceh.
Walikota Sabang Munawarliza Zainal meminta masyarakat Sabang untuk menjaga kelestarian tanaman bakau, agar pantai di Sabang tak lagi abrasi. Menaman bakau, sebutnya, lebih efesien ketimbang membangun tanggul untuk menahan abrasi. Selain membutuhkan biaya besar, tanggul tidak bertahan lama.
“Jika menanam bakau, makin tua usia tanaman maka semakin kuat menahan abrasi pantai,” kata Munawarliza, saat penanaman bakau di pantai Lhok Weing, Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kamis (11/6).
Menurutnya kedepan pemerintah kota Sabang melalui dukungan DPRK akan berusaha melanjutkan kembali progam penanaman bakau termasuk menyediakan dana untuk itu.
Palang Merah Jepang bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Aceh, PMI Sabang serta masyarakat dan Pemerintah Kota Sabang, pada Kamis (11/6), secara simbolis memulai penanaman bakau di Lhok Weing, Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Sabang.
Bakau ditanam di tepi pantai daerah Lhok Weing, Desa Iboih, seluas 15 hektar, yang rusak akibat tsunami. Tak kurang, 75 ribu bibit bakau akan ditanam di daerah tersebut. Penanaman bakau ini melibatkan 82 masyarakat Iboih, yang terbagi atas tujuh kelompok. Masyarakat inilah yang mengumpulkan dan menanam bakau, dan kemudian baru menyerahkannya kepada PMI Sabang, untuk disortir bibit yang bagus.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Palang Merah Jepang, Yoshiteru Tsuji mengatakan, tanaman bakau akan membantu menjaga wilayah pantai di Lhok Weing dari hantaman ombak yang dapat mengakibatkan abrasi pantai
Selain bisa mencegah abrasi pantai, bakau juga bisa membantu meningkatkan pendapatan penduduk. “Akar bakau akan menjadi tempat hidup yang baik bagi kepiting dan ikan,” katanya.
Tak hanya itu, sebut Tsuji, buah tanaman bakau juga bisa digunakan untuk makanan ataupun membuat sabun. Sementara batang dan akarnya bisa dimanfaatkan untuk barang kerajinan tangan, kata dia. []