Friday, March 29, 2024
spot_img

Cerita Keuchik Kuta Pangwa Keluar Dari Reruntuhan Rumah

KUTA PANGWA | ACEHKITA.COM – Pria 41 tahun itu tetap tegar mengkoordinir ratusan warga di desa padat penduduk meski ibu kandungnya termasuk seorang dari 15 korban meninggal dunia akibat gempa bumi mengguncang Aceh menjelang shalat subuh, Rabu.

Marthonis yang merupakan keuchik Kuta Pangwa, Kecamatan Trieng Gadeng, Pidie Jaya, sempat terjepit di bawah puing rumahnya bersama istri dan kedua anak mereka.

Rumah panggung miliknya langsung roboh begitu gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter mengguncang dan listrik segera mati.

Dalam kegelapan, Marthonis tak sempat keluar rumah. Saat dia bersama istri dan kedua buah hatinya hendak mencapai pintu kamar, rumahnya ambruk. Mereka terperangkap.

”Dalam hitungan detik begitu gempa dengan guncangan naik turun, rumah saya roboh,” katanya saat mengisahkan kejadian mengerikan dalam hidupnya.

Dengan sisa-sisa tenaga, Marthonis berusaha mendorong beton yang menimpanya. Dia berjerit minta tolong. Setengah jam setelah gempa melanda, datang dua tetangganya. Dia selamat, dengan luka lecet di bagian kaki.

Perjuangannya belum berakhir. Istri dan kedua anaknya masih terjepit. Marthonis dan dua tetangganya memindahkan puing untuk mengeluarkan istri dan kedua anaknya.

“Kami berhasil mengeluarkan anak pertama saya. Sedangkan istri dan si bungsu terjebak dan sulit dikeluarkan,” katanya.

Dia menyaksikan si bungsu berada di bawah dada istrinya yang dalam posisi telungkup. Sekuat tenaga, Marthonis mengangkat beton yang menimbun istri dan si bungsu berusia 6 tahun.

“Sambil meminta mereka untuk berdoa, saya lihat nafas istri saya dan si kecil melemah. Mereka pingsan. Kalau lima menit lagi kami tak berhasil mengeluarkan, mungkin mereka tidak selamat,” tuturnya.

Saat berusaha mengeluarkan istri dan kedua anaknya dari puing reruntuhan rumah, dia tak mendengar ada tanda-tanda kehidupan di kamar sebelah yang ambruk rata dengan tanah – tempat ibu kandungnya menginap.

“Ibu saya tak selamat. Mungkin sudah ajal beliau meninggal dalam musibah gempa ini,” katanya yang tampak cukup tegar dan ikhlas.

Meski ibunya menjadi korban, begitu pagi menjelang Marthonis dibantu sekretaris desa, Zulkifli segera mengkoordinir warga selamat untuk membantu pencarian korban yang tertimbuh rumah.

“Kami saling bahu membahu mengevakuasi para korban. Tidak ada bantuan dari pihak lain. Mungkin mereka membantu korban di tempat lain,” kata Zulkifli.

Beberapa korban terpaksa harus dikeluarkan menggunakan alat berat karena tertimbun rumah rata tanah. Kebetulan ada seorang warga memiliki beko sehingga memudahkan proses pencarian korban.

Setelah ke-15 warga yang meninggal dunia berhasil dikeluarkan dan belasan korban luka para dievakuasi ke rumah sakit, Marthonis dan Zulkifli segera berembuk dengan tokoh-tokoh desa.

Mereka memutuskan untuk segera menguburkan para korban. Sebanyak delapan orang dikuburkan dalam satu liang lahat yang digali dengan beko. Kedelapan korban ini masih punya ikatan keluarga, termasuk ibu Marthonis.

Sedangkan empat korban dikuburkan dalam satu liang lain dan tiga warga dibawa pulang ke desa lain oleh keluarga mereka.

Sebanyak 800-an warga Desa Kuta Pangwa kini menempati beberapa titik penampungan darurat seperti tenda yang didirikan di depan rumah atau balai desa yang rusak berat.

“100 persen rumah warga saya rusak. Tak ada yang bisa ditempati lagi,” kata Marthonis seraya memperlihatkan rumah-rumah beton yang sudah ambruk dan rusak berat.

Sejauh ini, bantuan makanan terus mengalir dari berbagai pihak kepada warga desa itu. Marthonis mengaku stok makanan cukup untuk beberapa hari ke depan dan semuanya dibagi kepada warga.

“Kami juga mendirikan dapur umum. Kalau warga mau masak sendiri, kami membagikan bahan makanan seperti beras dan lauk pauk yang dibantu berbagai pihak,” katanya.

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU