BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh ini dinilai ramah dan layak bagi anak. Penilaian itu disampaikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Alasannya, kepala daerah bersedia mengucurkan dana pemenuhan fasilitas bagi anak-anak.
P2TP2A memandang Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Barat Daya sebagai kabupaten/kota layak anak. Daerah-daerah ini memiliki akses bermain dan pelibatan anak dalam memberikan pendapat pada musyawarah rencana pembangunan.
Kota Layak Anak ini dicanangkan Kementerian Perempuan dan Anak, yang bertujuan untuk memenuhi hak anak dan melindungi mereka dari tindak kekerasan, pelecehan, eksploitasi diskriminasi, dan mengembangkan partisipasi anak dalam pembangunan.
Kriteria Kota Layak Anak, selain ketersediaan akses bermain, juga dilihat dari tidak adanya hak anak yang diabaikan, dan mudahnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan. Anak juga dilibatkan dalam pengambilan keputusan pada lembaga dan perkantoran berbasis anak.
Kepala Divisi Pelayanan, Pendampingan, dan Advokasi pada P2TP2A Rudy Bastian menyatakan, kepala daerah perlu memiliki komitmen untuk memperhatikan media yang akan diakses anak, seperti situs yang ramah diakses dan jam layanan pada warung internet.
Baca: Duh, 1.400 Kasus Menimpa Anak Aceh
“Siaran tivi yang akan berimbas kepada anak juga harus diperhatikan, karena ini menyangkut moral dan kekerasan,” ujar Rudy kepada acehkita.com, Rabu (21/10/2015).
Banda Aceh, sebut Rudy, baru menjadi kota ramah anak yang ideal, karna sudah memiliki taman bermain, mudah akses akte kelahiran, rumah sakit, dan pendampingan dari sekolah bagi anak yang menghadapi pelbagai kasus.
Hanya saja, Rudy khawatir dengan lembaga pendidikan anak usia dini yang menjamur. Pasalnya, PAUD belum memiliki prosedur standar operasional yang memadai. []
OKTIVA
