Friday, April 19, 2024
spot_img

Debit Krueng Aceh Kian Berkurang

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Debit air pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh, semakin berkurang dalam dua tahun terakhir. Padahal sungai ini punya peran penting dalam penyediaan air bersih bagi warga di Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Debit airnya semakin berkurang setiap tahun,” sebut Novrizal Aiyub, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Montala Aceh Besar, Jumat (12/06).

Menurutnya, debit air Krueng Aceh saat ini rata-ratanya hanya sekitar 2.000 liter per detik. Sementara beberapa tahun lalu, debitnya bisa dua kali lebih besar. Dengan ketersediaan air yang makin berkurang itu juga membuat PDAM Banda Aceh dan Aceh Besar yang menyuplai air bersih untuk masyarakat, harus membagi kebutuhan dengan irigasi di Jantho untuk mengairi sawah warga.

Saat musim kemarau, air sudah tidak lagi menutupi dasar sungai. Sementara saat musim hujan, air tak tertahan menuju deras ke laut. Penyebabnya debit air yang berkurang disebabkan kondisi hutan yang makin parah. Pembalakan liar yang terus terjadi di hutan Aceh Besar membuat hutan gundul, akibatnya wilayah tangkapan air menjadi semakin kecil dan air tidak tertahan.

Dia juga mengatakan galian C juga memperparah keadaan. Akibat galian yang marak di sekitar aliran, dasar sungai akan semakin dalam. Akibat yang paling terasa adalah sumur warga yang kering dari di sekitar sungai dari wilayah Seulimum sampai Banda Aceh.

Solusinya hanya menjaga hutan dan merehabilitasi kembali hutan yang telah rusak. “Kita harus berusaha untuk menyelamatkan hutan sekaligus menjaga keberlangsungan DAS Krueng Aceh,” sebutnya.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh merilis bahwa lebih dari 40 persen debit air DAS Krueng Aceh menyusut dibandingkan dengan tahun 2000 dulunya. “Ini penyebab utamanya adalah pembalakan liar,” ujarnya.

Selain itu juga pengalihan hutan menjadi perkebunan di pegunungan Seulawah yang menjadikan penyebab krisisnya air sungai. Kondisi yang sama juga terjadi di DAS-DAS lainnya di Aceh. Akibatnya, saat musim hujan, air akan meluap karena hutan wilayah tangkapan air yang semakin sedikit.

Sementara itu, berkurangnya debit air Krueng Aceh juga disebabkan aksi penambangan pasir yang marak dilakukan pascatsunami. Kepala Produksi PDAM Tirta Daroy Murdani mengatakan, pengerukan material bangunan di sepanjang aliran sungai Krueng Aceh mulai dari Seulimuem hingga Montasik Aceh Besar berdampak pada proses penyulingan air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Daroy Banda Aceh. Pasalnya, tingkat kekeruhan air meningkat.

Murdani menambahkan, kekeruhan air meningkat hingga 20 persen saat kondisi air jernih. Pada musim kemarau, sebutnya, tingkat kekeruhan air tidak lebih dari 70 MMTU (ukuran kekeruhan air). Namun saat ini kekeruhan air melebihi 100 MMTU. [ ]

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU