Saturday, April 20, 2024
spot_img

Deplu Segera Verifikasi Imigran Sri Lanka

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Departemen Luar Negeri akan memverifikasi imigran Sri Lanka yang terdampar di Perairan Babah Lueng, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Kami pekan lalu. Hasil verifikasi akan menentukan langkah yang diambil Indonesia untuk menangani imigran gelap tersebut.

Direktur Jenderal Asia-Selatan-Tengah Deplu Hikmat Moeljawan mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil langkah apa pun terhadap keberadaan 55 imigran Sri Lanka yang kini ditampung di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh.

Tim Verikfikasi dari Deplu, siang tadi telah tiba di Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Dijadwalkan, tim akan bergerak ke Meulaboh pada Kamis (21/5).

“Kita ke Aceh fokus pada verifikasi pengungsi Sri Lanka. Ini baru tahap pertama kami memverifikasi mereka,” ujar Hikmat usai bertemu Wakil Gubernur Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu (20/5).

Hikmat mengaku belum mengetahui tujuan dan penyebab imigran meninggalkan Sri Lanka.

Tim Deplu akan menyimpulkan status dan langkah yang diambil untuk menangani para imigran ini setelah proses verifikasi rampung.

“Kita masih berbicara bagaimana lebih baik terhadap Pemerintah Aceh, Pemerintah Pusat dan bagi pengungsi itu. Kita akan simpulkan setelah melakukan verifikasi,” sebut Hikmat.

Kantor Imigrasi Meulaboh memindahkan para imigran ini ke LP Meulaboh pada Rabu pagi. Menurut Wakil Gubernur Muhammad Nazar, penempatan mereka di LP untuk memudahkan kontrol dan melindungi kesehatan para imigran.

“Di LP mereka tidak dipenjarakan, tapi ditempatkan satu rumah. Mereka tidak dikurung,” ujar Nazar.

Menurut Nazar, 55 imigran Sri Lanka itu dilindungi secara hukum. Bahkan, Palang Merah Swiss dan International Organization for Migration akan memantau keberadaan mereka. “Kalau pemerintah Aceh salah menempatkan sudah digugat oleh lembaga itu. Selama ini mereka yang periksa kesehatan pegungsi,” sebut Nazar.

Nazar menyebutkan, meski kualahan Pemerintah Aceh akan membantu mereka dari sisi memanusiaan saja. Aceh tak memiliki kewenangan untuk memulangkan para imigran ini. “Ini merupakan gelombang manusia perahu ketiga yang terdampar di Aceh,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 446 imigran asal Rohingya, Burma, terdampar di Sabang dan Idi Rayeuk, awal tahun ini. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU