Friday, April 19, 2024
spot_img

Di Arena PKA, Ada Bon Kontan Sebelum Rupiah

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Ada alat tukar unik peninggalan masa lalu sebelum uang kertas rupiah dicetak. Alat tukar berupa bon kontan dipamerkan di stand Pemerintah Kota Langsa, dalam ajang Pekan Kebudayaan Aceh ke-7 di Banda Aceh.

Usai Belanda kalah dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, masyarakatpun menghapus uang Belanda sebagai alat tukar yang biasa digunakan dan sambil menunggu dikeluarkannya uang Republik Indonesia, penguasa saat itu menerbitkan bon kontan bernilai Rp 100 dan Rp 250 sebagai alat tukar.

Bon kontan dicetak pada 2 Januari 1949. Uang revolusi ini dicetak di Bale Juang Langsa, yang saat itu menjadi pusat perkumpulan para pejuang kemerdekaan, gedung tersebut kini menjadi gedung Museum Kota Langsa.

Bon kontan berlaku untuk seluruh daerah gubernur militer, yaitu daerah Aceh, Langkat, dan Karo, dan akan ditukar dengan uang Republik Indonesia dalam waktu sesingkat singkatnya, hal tersebut berdasarkan nota Plt Gubernur Militer daerah Aceh, Langkat dan Karo.

Bon kontan merupakan bukti sejarah, betapa besarnya peran Langsa pada masa itu dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI. Heroik kemerdekaan yang sangat berasa tampak jelas dalam perjuangan ekonomi masyarakat Kota Langsa. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas dengan terteranya kalimat: Sekali Merdeka, Tetap Merdeka pada uang tersebut.

Gedung Balee Juang merupakan bangunan peninggalan Belanda yang didirikan sekitar tahun 1920. Kini setelah Indonesia merdeka, gedung ini menjadi salah satu tempat tempat sejarah di Kota Langsa. Memiliki gaya arsitektur yang menarik khas Eropa, menjadikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tak hanya itu, kisah sejarah yang melatar belakangi gedung ini juga menarik untuk disimak.

Sebelum dikenal sebagai Gedung Balee Juang, bangunan ini dinamai oleh Belanda Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar. Kala itu, gedung ini juga sempat digunakan sebagai kantor percetakan uang yang dikenal dengan Bon Kontan bernilai Rp. 100.

Sejarah menarik ini dapat dilihat di anjungan Kota Langsa, arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7. Selain sejarah kemerdekaan Indonesia, anjungan Kota Langsa juga memamerkan aneka barang peninggalan sejarah dan benda langka lainnya.

Koordinator Anjungan Kota Langsa Sumiyati mengatakan, benda-benda bersejarah ini merupakan koleksi Museum Kota Langsa, tapi sebagiannya juga merupakan milik seorang kolektor benda bersejarah yang berasal dari Kota Langsa yakni Tgk Nur Iman.

“Diantaranya ada koleksi Al-quran tulisan tangan yang usianya sudah ratusan tahun lalu, kemudian benda-benda semasa kerajaan Aceh, dan juga ada dipamerkan fosil tulang ikan lumba-lumba yang ditemukan tahun 2013 yang lalu,” jelas Sumiyati, Kamis 9 Agustus 2018.

Anjungan Kota Langsa juga memamerkan peti dan lemari berukir yang usianya sudah lebih dari 300 tahun lalu.

Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Irmayani mengatakan, PKA-7 tahun 2018 banyak tampilan berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya. Untuk 2018 ini, banyak keunikan yang ditampilkan. Ini semua untuk mengingatkan kembali akan sejarah-sejarah masa lalu di Aceh. “Silakan kunjungi anjungan-anjungan setiap kabupaten/kota, pasti ada banyak keunikan dan sejarah masa lampau,” ungkap Irmayani. [*]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU