Mobil diduga milik dua anggota intel Kodim Aceh Utara ditemukan di ujung jalan Desa Alue Papeun, Nisam Antara, Senin magrib. | FOTO: acehbaru.com

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Nurdin bin Ismail Amat alias Din Minimi, mantan kombatan GAM yang masih mengangkat senjata untuk melawan ketidakadilan dari Pemerintah Aceh di bawah Gubernur Zaini Abdullah dilaporkan membantah terlibat penculikan dua anggota TNI di Aceh Utara.

Din Minimi seperti dilansir Metro TV, Selasa siang (24/3/2015), mengaku pihaknya “tidak ada urusan” dengan kasus penculikan dua anggota intel Kodim 0103 Aceh Utara, Senin petang kemarin. Keduanya, Sertu Indra dan Serda Hendri, ditemukan tewas dengan luka tembak di kawasan waduk Desa Alue Papeun, Selasa pagi.

Dalam berita Metro TV itu, Din Minimi hanya mengakui kalau kelompoknya pernah menculik seorang warga negara Skotlandia yang bekerja pada PT Medco, Juni 2013. Tetapi tak ada pernyataan langsung Din Minimi dalam berita tersebut. Gambar yang ditayangkan Metro TV ialah rekaman saat Din Minimi menerima sejumlah wartawan.

Ketika tahun lalu memberikan keterangan kepada wartawan, Din Minimi mengaku bahwa yang kelompoknya lawan adalah Pemerintah Aceh di bawah Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan Wakil Muzakir Manaf karena “kami kecewa pada pemerintahan mereka yang tidak adil dalam memperhatikan nasib rakyat.”

“Dalam MOU Helsinki disebutkan setiap mantan kombatan GAM diberikan rumah, lahan, dan pekerjaan, tapi kami belum merasakan itu semua. Kami melawan (dengan senjata), untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa kedua intel Kodim Aceh Utara mengalami luka tembak di bagian tubuh. Ketika ditemukan di daerah semak belukar, yang tak jauh dari lokasi mereka diculik, posisi kedua korban dalam keadaan telungkup dan hanya mengenakan celana dalam. Keduanya diduga diculik belasan kelompok pria bersenjata di kawasan Alue Mbang, Nisam Antara, Senin petang.

Mukim Daud kepada wartawan sebelumnya mengatakan, kedua intel Kodim Aceh Utara itu bertamu ke rumahnya, Senin siang. Mereka bertanya tentang kelompok Din Minimi. Setelah berbicara dengannya, tambah Daud, kedua intel Kodim Aceh Utara menerima telepon dari komandan mereka. Lalu, keduanya pamit pulang dan pergi dengan mobil.

Setiba di perbatasan Desa Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, mobil mereka dicegat sekelompok bersenjata api yang diperkirakan berjumlah 15 orang. Kelompok yang belum diketahui identitasnya itu membawa kedua intel Kodim ke arah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Utara.

Menjelang senja, mobil Toyota Kijang Kapsul yang digunakan kedua intel Kodim Aceh Utara ditemukan di kawasan semak belukar Alue Papeun. Ketika ditemukan, mobil dalam keadaan kosong.[]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.