LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Nurdin bin Ismail atau lebih dikenal dengan Din Minimi akhirnya menyerahkan diri. Ia dijemput Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso di pedalaman Aceh Timur.
Din Minimi menyerahkan diri bersama 120 orang pengikutnya. Ia juga menyerahkan 15 pucuk senjata laras panjang.
Sutiyoso menjumpai Din Minimi dan kelompoknya di hutan pedalaman Aceh Timur kemarin sore. Semalam, bersama Juha Christensen (yang selama ini terlibat dalam proses perundingan damai antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia), Sutiyoso ikut bermalam di rumah ibu Din Minimi di Desa Ladang Baro, Aceh Timur.
Sutiyoso menyebutkan, untuk sampai ke lokasi persembunyiaan Din Minimi ia harus menempuh perjalanan hingga empat jam lamanya. Selama ini ia mengaku telah membina komunikasi dengan Din Minimi.
“Saya ke sini setelah Din Minimi mau menemui saya,” ujar Sutiyoso dalam konferensi pers di Lhokseumawe, Selasa (29/12/2015).
Untuk berhubungan dengan orang paling dicari aparat keamanan di Aceh itu, Sutiyoso melibatkan Juha Christensen. “Saya masuk melalui Saudara Juha yang selama ini punya akses ke banyak mantan kombatan GAM,” katanya.
Din Minimi selama ini dikenal sebagai kelompok kriminal bersenjata. Ia dituding berada di balik penembakan dan pembunuhan dua anggota intel Kodim Aceh Utara pada Maret 2015 lalu. Namun, aksi ini dibantah keras oleh Din Minimi.
Polisi menguber Din Minimi dalam setahun terakhir ini. Setidaknya polisi mengklaim telah menangkap sejumlah anggota Din Minimi dan menyita belasan pucuk senjata api.
Per akhir November lalu, polisi menyebutkan masih memburu 21 anggota Din Minimi. []
REZA JUANDA | FOTO: Facebook