FOTO: Ekspedisi Indonesia Biru

JAWA TENGAH — Samin. Mereka hidup di sepanjang pegunungan karst Kendeng, Pati, Jawa Tengah. Warga di Pegunungan Kendeng menolak pada kehadiran pabrik semen.

Setelah kemenangan warga Sukolilo di PTUN melawan PT Semen Gresik (Semen Indonesia) pada 2010, kini giliran warga Tambakromo dan Kayen yang menghadapi rencana ekspansi PT Sahabat Mulia Sakti (anak perusahaan Indocement). Pertarungan di PTUN juga sedang dilakukan petani di Tegaldowo, Rembang melawan PT Semen Indonesia (BUMN).

Aksi ini diprakarsai pengikuti Sedulur Sikep (Samin Surosentiko) yang memiliki sejarah panjang melawan kolonialisme Belanda di tanah Jawa sejak 1890.

Argumen menolak penambangan karst di Jawa, karena sebagian besar karst pegunungan Kendeng telah menjadi sumber pengairan bagi pertanian produktif.

“Silakan membangun pabrik semen di daerah yang karst-nya tidak berhubungan dengan lahan pertanian dan di daerah yang harga semennya mahal, sehingga lebih dekat dan murah untuk konsumen,” kata Gunretno, tokoh Sedulur Sikep (Samin) dari Pati.

Perlawanan ini adalah benteng pertahanan terakhir kaum Samin, karena bertani adalah satu-satunya sumber penghasilan. Sebab berdagang menjadi pantangan bagi para pengikut Sedulur Sikep. []

NASKAH: DANDHY D. LAKSONO
VIDEO: DANDHY D. LAKSONO dan SUPARTA ARZ | EKSPEDISI INDONESIA BIRU

[vc_video link=”https://www.youtube.com/watch?v=1fJuJ28WZ_Q”]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.