Thursday, April 25, 2024
spot_img

Ekspedisi Indonesia Biru Tiba di Aceh

LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Dua jurnalis yang berkeliling Indonesia dengan program Ekspedisi Indonesia Biru akhirnya tiba Provinsi Aceh, Kamis (3/12/2015) pagi.

Dandhy D. Laksono dan Suparta Arz, dua penjelajah Indonesia, itu tiba di perbatasan Aceh Tamiang dengan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, usai subuh tadi. Kedatangan mereka disambut oleh Imran MA, ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Langsa.

Saat ini, Dandhy dan Ucok tengah transit di Kota Lhokseumawe dan bermalam di sana. Di kota berjuluk Petro Dolar itu, pengelana ini bertemu dengan sejumlah jurnalis.

Keesokan harinya, Dandhy dan Ucok akan melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Namun, sebelum tiba di Banda Aceh, mereka akan singgah di beberapa tempat.

Aceh, bagi Dandhy dan Ucok adalah kembali ke kampung halaman. Ucok, panggilan Suparta Arz, merupakan pria asal Geumpang, Pidie. Ucok mengawali karier jurnalistik dengan bergabung menjadi wartawan Harian Aceh. Dari Harian Aceh, ia pindah ke acehkita.com, lalu sejumlah media lokal lainnya.

FOTO-FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM
FOTO-FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM

Ucok juga pernah menjadi stringer foto AFP dan berkirim karya jurnalistik ke sejumlah media yang berbasis di Jakarta. Esai fotonya tentang para penambang emas di Geumpang, pernah menghiasi halaman The Jakarta Globe, koran berbahasa Inggris terbitan Jakarta.

Sedangkan bagi Dandhy, Aceh merupakan kampung kedua, setelah Lumajang, Jawa Timur. Mengawali karier jurnalistik di sebuah radio, Dandhy lalu pindah ke Liputan6 SCTV. Pada masa pemberlakuan darurat militer di Aceh, Dandhy memproduseri dialog khusus yang menghadirkan korban daerah operasi militer yang bercerita tentang kekejaman militer Indonesia selama pemberlakuan DOM. Tayangan ini memperoleh rating tinggi. Namun, Dandhy terpaksa berurusan dengan korporasi.

Tidak lagi di Liputan6 SCTV, bersama sejumlah aktivis Dandhy mendirikan situs berita acehkita.com yang diluncurkan pada 19 Juli 2003 atau dua bulan setelah Pemerintah Megawati Sukarnoputri mengirimkan lebih 42 ribu pasukan perang ke Provinsi Serambi Mekah ini.

Persinggungan dengan Aceh membuat Dandhy terus berkampanye agar perang segera dihentikan. Di pelbagai forum nasional dan regional, Dandhy acap berbicara mengenai penghentian kekerasan di Aceh. Bahkan, bersama Farid Gaban, jurnalis senior, Dandhy terlibat dalam aksi saban Sabtu sore di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Di sana, ia bersama Farid –dan sejumlah jurnalis acehkita.com dan Pena Indonesia, menggelar kampanye damai meminta pencabutan status darurat militer di Aceh. Aksi damai dengan tema Nyala 1.000 Lilin untuk Aceh berlangsung hingga beberapa bulan –dan sempat dibubarkan oleh Kepolisian Sektor Metro Menteng Jakarta Pusat.

Tiba di Aceh, Ekspedisi Indonesia Biru akan mengunjungi sejumlah lokasi di Banda Aceh dan Sabang, termasuk akan membahani mahasiswa Muharram Journalism College pada Sabtu lusa. “Kami akan berada di sini selama satu minggu,” kata Ucok kepada acehkita.com, Kamis sore.

Dari Aceh, Ekspedisi Indonesia Biru akan meluncur ke Sumatera Barat melalui jalur Barat Selatan –Aceh Jaya hingga Singkil. “Kami akan masuk ke Mentawai,” lanjut Ucok.

Mentawai merupakan kepulauan yang berada di Provinsi Sumatera Barat dan sangat rawan gempa dan tsunami. Peneliti LIPI pernah memprediksi akan terjadi megatrust, gempa besar, yang bersumber dari kawasan dekat Mentawai. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU