LHOONG | ACEHKITA.COM — Angin kencang yang disertai hujan deras menyebabkan empat rumah, satu unit kios, dan panglong kayu milik korban tsunami di Desa Jantang, Lhoong, Aceh Besar, rusak.
Rumah-rumah yang rusak itu milik M. Jamin, M. Ali Imran, Mukhtar, dan Razali. Rumah Mukhtar merupakan bantuan yang diperoleh dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias. Sementara rumah Razali berasal dari bantuan Mamamia, lembaga asal Jerman.
Naas yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (4/6), itu tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kerugian materil yang dialami diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Empat rumah, kios, dan panglong kayu yang diterpa angin itu mengalami rusak di bagian atap. Salmiah, 42 tahun, menyebutkan, angin kencang itu menerbangkan atap rumahnya. Saat kejadian, Salmiah sedang memasak di bagian belakang rumah.
Melihat seng diterbangkan angin, Salmiah bergegas berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan anaknya.
“Anak saya histeris mendengar gemuruh angin dan melihat seng yang berterbangan,” kata istri M. Jamin ini.
Marwan, tokoh masyarakat Lhong menyatakan, jeleknya kualitas rumah penyebab utama musibah itu.
Dia menyebutkan, rumah bantuan yang dibangun Mamamia untuknya hampir semua menggunakan material asbes “Ada ratusan rumah lainnya yang juga sewaktu-waktu dapat runtuh diterjang angin,” ungkap dia. []