Friday, March 29, 2024
spot_img

FKUB Aceh Gelar Dialog Inter Umat Beragama di Pidie Jaya

MEUREUDU | ACEHKITA.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh bekerja sama dengan Kesbangpolinmas Aceh menggelar dialog kemitraan dengan mitra strategis di Pidie Jaya bertempat di Kantor Kesbangpol Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (4/7). Diskusi tersebut mengarah kepada penyelesaian konflik internal agama, karena di Pidie Jaya tidak terdapat rumah ibadah agama lain selain Islam.

Dalam dialog itu terungkap bahwa sejumlah potensi konflik internal agama di Pidie Jaya dapat diredam. Karena Pidie Jaya memiliki ulama karismatik dari dayah yang berjumlah 61 dayah besar dan tersebar di seluruh kecamatan.

Hadir sebagai pemateri Ketua FKUB Aceh Nasir Zalba dan Kepala Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Mukhlisuddin Ilyas.

Nasir Zalba dalam pemaparannya mengatakan, dialog kemitraan serupa akan dilakukan di berbagai tempat di Aceh, sebagai upaya menjaga kerukunan umat beragama di Aceh secara berkelanjutan. Sebelumnya dialog yang sama pernah dilakukan di Kota Langsa.

Dalam dialog kemitraan itu, Nasir menyebutkan bahwa secara organisasi FKUB Aceh mendapat penghargaan juara 1 di tingkat nasional. “Ini bertanda bahwa FKUB memiliki peran dalam menjaga kerukunan umat. Masyarakat Aceh sangat elegan dalam menjaga nilai-nilai perbedaan antar umat beragama. Ke depan nilai-nilai perbedaan itu juga harus masuk dalam perbedaan inter agama, terutama agama Islam,” ujarnya.

Menurutnya, banyak sekali praktek baik dalam kerukunan antar umat beragama di Aceh yang perlu dikampanyekan. “Ini kelebihan Aceh yang perlu dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk menunjukkan bahwa Aceh ramah dengan berbagai perbedaan,” kata Nasir Zalba.

Sementara itu, Mukhlisuddin Ilyas dari FKPT Aceh menyampaikan materi tentang kerukunan inter agama dan radikalisme. “Semua unsur tidak boleh lalai dan memarginalkan diskursus kerukunan dan radikalisme di Aceh, karena kedua topik ini dapat muncul seketika bila tidak dirawat dan dijaga segala potensi yang dimilikinya,” sebutnya.

Menurutnya, Aceh selalu menarik bagi media internasional, bila kasus intoleransi dan kekerasan atas agama mencuat. Makanya semua stakeholder harus tampil humanis dalam beragama, karena tampilan beragama yang humanis telah memiliki akar yang kuat di Aceh, sehingga tinggal dilakukan saja oleh semua umat beragama di Aceh. “Apalagi masyarakat Aceh dikenal memiliki kearifan lokal yang kuat. Tinggal saja, kearifan lokal masyarakat Aceh diterapkan, supaya kohesi sosial masyarakat Aceh kembali pada jalur yang benar. Kita harus kembali jalur, bahwa perbedaan itu adalah rahmat dari Tuhan,” kata Mukhlis.

Dialog kemitraan FKUB di Pidie Jaya dihadiri sejumlah unsur, di antaranya Direktur Dayah Jeumala Amal Tgk Hamdani, perwakilan MPU Pidie Jaya Tgk Munir Kiran, Kepala Dinas Syariat Islam Pidie Jaya, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, SKPD Pidie Jaya, anggota DPRK Pidie Jaya, dan lainnya.[RIL]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU