Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Fotografer Harus Promosikan Keindahan Alam Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Fotografer Alam Bebas, Riza Marlon, mengaku sangat senang bisa bergabung dan menjadi pembicara dalam komunitas fotografi di Aceh. Selain bisa bertemu dengan fotografer yang ada di Aceh, Riza Marlon juga senang karena bisa kembali berkunjung ke Aceh.

“Saya sangat senang datang ke Aceh dan menjadi pemateri untuk komunitas fotografi di Aceh, mudah-mudahan saya juga bisa membantu mengembangkan fotografi di Aceh,” sebut Riza Marlon, pekan lalu.

Riza Marlon berharap, fotografer bisa mendokumentasikan potensi alam di Aceh sehingga bisa mempublikasikan keindahan alam Aceh kepada semua pihak. “Ini akan sangat menguntungkan warga Aceh, apalagi kalau foto tersebut kemudian dikirim ke media,” ungkap Riza Marlon.

Pria yang kerap disapa Caca ini menganggap, masyarakat yang sulit mengakses ke alam, akan lebih mudah memahami suatu kondisi melalui gambar. Hal itu, diyakininya memancing kepedulian masyarakat akan keasrian flora dan fauna di Indonesia.

Sementara itu, Don Hasman, yang juga akan mengisi materi menyebutkan, fotografi berperan dan bisa memberi dampak yang begitu terasa, kalau bisa disampaikan dengan benar dan direkam dengan benar.

“Sebuah foto bisa berdampak sangat luar biasa, dimana foto merupakan bukti fakta yang tidak terbantahkan, sesuai fakta dan apa adanya. Gambar bisa berkonstribusi sangat besar pada kepedulian orang,” ungkap Don Hasman.

Don Hasman yang telah puluhan tahun menggeluti dunia fotografi berpendapat, fotografi akan terus hidup memberi cerita untuk semua masyarakat.

“Tergantung dengan bagaimana cara fotografer menyampaikan pesan melalui gambar. “Kemudian bagaimana orang yang menerima gambar, menerapkannya,” kata Don Hasman lagi.

Don mengharapkan banyak hal kepada para fotografer di Aceh. “Dengan harapan, kalau bisa dijadikan sebuah penyampaian yang bisa memberikan konstribusi. Dari mereka kita mengharapkan untuk bisa menyampaikan pesan apa yang terjadi, sehingga suasana bisa berubah, yang tadinya konflik bisa hidup berselaras, berdampingan dengan damai. Manusia nyaman, isi hutan bisa hidup nyaman dan aman,” ujarnya.

Don Hasman meyakini, pera peserta workshop yang dibuat Aceh Nature Community (ANC) pada tanggal 5-7 Oktober mendatang merupakan mereka yang sudah mahir akan teknik fotografi. Don hanya akan memberikan materi yang lebih kepada pengasahan kepekaan akan isu.

“Saya akan memberi pemahaman bagi peserta, bagaimana cara memberikan kesan melalui foto. Apa yang direkam haruslah bisa dijiwai. Foto harus bisa membawa pesan dan kesan yang sangat mendalam kepada yang melihatnya. Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai isu,” sambungnya.

Don menambahkan, fotografi haruslah disampaikan dengan kata hati. “Hasilnya, apa yang kita rasakan, terasa juga dengan apa isi gambar yang akan kita tampilkan. Hal yang sepele pun, jangan diabaikan. Karena bisa saja membawa dampak yang besar,” kata fotografer yang termasuk dalam 100 fotografer ternama dunia ini.

Lebih lanjut, Don Hasman mengharapkan, ANC sebagai tempat bernaungnya para fotografer lingkungan di Aceh bisa memberi kabar kepada dunia luar, tentang kondisi lingkungan di Aceh.

“Dengan harapan apa yang terjadi, bisa diketahui oleh luar orang lain punya kepentingan untuk mengetahui apa yang terjadi di Aceh dan sekaligus melepas kerinduan saya setelah 25 tahun lalu menginjakkan kaki di tanah rencong”, ucapnya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU