BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gerakan Aceh Merdeka merayakan hari jadi yang ke-33 dengan kenduri bersama anak yatim dan doa bersama di makam Teungku Chik di Tiro, pahlawan nasional, yang dimakamkan di Desa Meureue, Indrapuri, Aceh Besar, Jumat (4/12). Peringatan hari jadi juga digelar GAM di sejumlah wilayah.
Ini merupakan hari jadi GAM keempat yang dirayakan setelah penandatanganan Kesepakatan Damai dengan Pemerintah Indonesia, 15 Agustus 2005 lalu, di Finlandia, Helsinki. Sebelum bersepakat mengakhiri perang, GAM selalu merayakan hari jadi –mereka menyebutnya milad– dengan upacara militer.
Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Muchsalmina, mengatakan, peringatan hari jadi dilakukan untuk mengenang para anggota GAM yang telah meninggal pada saat konflik mendera Aceh, dan para pejuang Aceh pada masa perang melawan Belanda dan Jepang.
”Peringatan hanya dengan doa bersama, kenduri, dan memberikan santunan kepada anak yatim korban konflik,” ujarnya.
Pada peringatan tadi, beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, DPR Kabupaten Aceh Besar, dan DPR Kota Banda Aceh, yang berasal dari Partai Aceh, partai yang dibentuk pentolan Gerakan Aceh Merdeka, ikut hadir. Mereka dipeusijuek oleh ulama setempat. []
