LOMBOK | ACEHKITA.COM – Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,0 SRÂ yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/8) terus bertambah. Hingga Kamis (9/8) malam, korban tewas mencapai 259 orang, 1.033 luka-luka, dan 270.168 mengungsi.
“Jumlah korban diperkirakan masih bertambah, karena belum semua terverifikasi,” tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitter-nya, Kamis (9/8).
Sutopo menambahkan bahwa gempa susulan berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Lombok sekitar pukul 12:25 WIB tadi siang turut merenggut korban jiwa. “Dua orang tewas, dan 24 orang luka, serta banyak bangunan rusak,” kata dia.
Seorang mahasiswa asal Aceh, Muhajir saat dihubungi ACEHKITA mengatakan dirinya berada di Dusun Todo Daya, Desa Bentek Kecamatan Nganga, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Dia terlibat aktif sebagai relawan untuk korban gempa.
Saat gempa susulan yang lumayan besar terjadi tadi siang, Muhajir tengah berada di posko pengungsian. “Gempa tersebut membuat Desa Bentek mengalami kerusakan infrastruktur 90 persen,” kata Muhajir, Kamis (9/8) malam.
Hingga kini, kata dia, bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi sangat sulit memasuki kawasan itu disebabkan akses melalui jalur darat lumpuh karena banyak jalan yang longsor.
Muhajir mengatakan, kebutuhan yang paling dibutuhkan pengungsi saat ini adalah tenda dan genset.
“Dikarenakan masih banyak korban gempa yang tinggal berdesakan dalam satu tenda dan sudah sepekan aliran listrik ke kawasan ini terputus,” kata dia.[]
