LOMBOK | ACEHKITA.COM – Sebuah masjid di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) roboh setelah diguncang gempa darat berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR), Minggu (5/8) malam. Warga yang tengah melaksanakan salat Isya berjamaah tertimbun reruntuhan bangunan masjid.
Hingga Senin (6/8) siang, jamaah yang belum diketahui berapa orang jumlahnya itu belum berhasil dievakuasi karena terbatasnya alat berat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam sebuat tweet di akun Twitternya mengatakan hingga kini jamaah salat Isya itu masih tertimbun dan belum diketahui jumlah pastinya.
“Korban dari jamaah yang sedang sholat Isya tertimbun longsor saat gempa 7 SR belum dapat dievakuasi,” tulisnya sembari memosting sebuah video yang memperlihatkan bangunan masjid yang roboh.
Korban dari jamaah yang sedang sholat Isya tertimbun longsor saat gempa 7 SR belum dapat dievakuasi. Masjid terletak di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Perlu alat berat untuk evakuasi. pic.twitter.com/9UboW0300X
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) August 6, 2018
Gempa darat yang terjadi tadi malam bersamaan dengan pelaksanaan salat Isya di wilayah Lombok, NTB. Sejumlah video cctv masjid yang beredar di media sosial memperlihatkan gempa menggoyang bangunan masjid saat salat Isya berjamaah tengah berlangsung.
Sebagian jamaah ada yang melanjutkan salat dengan memegang dinding masjid, dan jamaah lain tampak berlarian keluar masjid.
Menurut data dari BNPB, hingga Senin (6/8) siang, gempa besar yang kedua kalinya terjadi di Lombok dalam waktu dekat ini tersebut telah menewaskan 91 orang, 209 orang luka-luka, dan ribuan pengungsi, serta ribuan rumah rusak parah.[]