Thursday, April 18, 2024
spot_img

Hardikda ke-59 Berikan ‘Angin Segar’ Bagi Guru Pulo Aceh pada 2019?

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh diperingati setiap tanggal 2 September. Sayangnya, pendistribusian guru-guru di wilayah Terpencil, Terdepan, dan Terluar (3T) seperti di Pulo Aceh, Aceh Besar, masih banyak kendala.

Pada upacara peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-59 di Aceh Besar yang dipusatkan di Lapangan Sepakbola Lhoknga pada Ahad 2 September 2018, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali sempat melontarkan sebuah harapan baru bagi peningkatan mutu pendidikan di Pulo Aceh sebagar salah satu daerah 3T di wilayah pemerintahannya.

Mawardi Ali menyebutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar pada tahun 2019 akan melakukan penerimaan guru untuk Pulo Aceh dan akan memberikan tunjangan khusus kepada guru yang mau mengajar di Pulo Aceh tersebut.

(Baca: Guru Pulo Aceh Tuntut Tunjangan Khusus)

“Distribusi guru kita di daerah terpencil memang ada beberapa daerah yang masih terkendala seperti salah satunya Pulo Aceh. Masih banyak guru-guru kita yang tidak ingin mengajar ditempatkan di Pulo Aceh. Oleh karenanya kami akan mencari format, tahun 2019 nanti kita akan rekrut guru-guru Pulo Aceh dan kita akan berikan tunjangan khusus kepada guru-guru Pulo Aceh,” kata Mawardi Ali, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Aceh Besar.

(Baca: Datangi Ombudsman, Kadisdik Aceh Klarifikasi Laporan Guru Pulo Aceh)

Tunjangan khusus tersebut, kata Mawardi, pemerintah memberikannya supaya guru tersebut betah untuk mengajar di Pulo Aceh. Dan untuk penerimaan guru itu, Pemkab Aceh Besar memperioritaskan kepada putra-putri Pulo Aceh itu sendiri.

“(Tunjangan khusus) itu supaya mereka tetap betah. Dan bagi putra-putri Pulo Aceh itu kita berikan prioritas untuk bisa mengajar di Pulo Aceh, dengan status PNS (Pegawai Negeri Sipil),” ujar Bupati Aceh Besar.

Momentum Perteguh Tekad
Sementara itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-59 di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh.

Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang bertindak sebagai inspektur upacara menyebutkan peringatan Hardikda sebagai momentum perteguh tekad untuk dapat melahirkan generasi muda Aceh yang cakap, religius, kreatif, inovatif, inventif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter keacehan yang kental.

Menurutnya dengan generasi berkualitas, pasti akan mampu membawa perubahan yang terbaik bagi Aceh di masa depan dan akan lebih potensial untuk mewujudkan “Aceh Hebat”. Ia menyebutkan begitu pentingnya pembangunan sektor pendidikan bagi pembangunan Aceh di masa kini dan masa depan, sehingga Pemerintah Aceh menempatkan bidang pendidikan sebagai salah satu program prioritas di dalam RPJM 2017-2022.

“Program itu kita namakan “Aceh Carong” atau Aceh Cerdas, dengan sasaran utamanya, antara lain, penguatan pendidikan vokasional di berbagai bidang, penyediaan fasilitas pendidikan yang lengkap, pemerataan rasio guru di seluruh daerah, peningkatan kompetensi guru, penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan anak miskin, serta beasiswa bagi putra-putri Aceh yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Nova.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU