Friday, April 19, 2024
spot_img

HTI Diskusikan Kiprah Perempuan Muslimah

BANDA ACEH — Muslimah Hizbut Tahrir Banda Aceh, menggelar acara Diskusi Publik yang bertajuk “Kiprah Muslimah untuk Ummat”. Acara yang dihadiri oleh Tokoh Muslimah, dosen dan mahasiswa ini diadakan di Aula Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banda Aceh.

Acara dipandu oleh Ustazah Endang Qomariah sebagai moderator yang merupakan Dosen di Universitas Syiah Kuala. Setelah memanggil para pemateri, yaitu Ustazah Rayhanah selaku pemateri I dan Ustazah Lilis Marlina selaku pemateri II, moderator mengajak para peserta untuk menyaksikan penayangan video yang menggambarkan realita kehidupan para perempuan di dalam sistem Kapitalisme.

Ustazah Rayhanah memaparkan materi terkait dengan potret buram perempuan dalam sistem Kapitalisme-Demokrasi. Beliau mengatakan, “Kondisi perempuan saat ini berada dalam keadaan yang buruk, saat ini persoalan-persoalan yang menimpa perempuan tidak kunjung selesai. Dalam sistem kehidupan Kapitalisme wanita hebat adalah wanita yang bisa mencari uang sendiri. Inilah motivasi perempuan saat ini, hingga akhirnya para perempuan yang berlomba-lomba untuk berkiprah di ruang publik dengan berbagai jenis pekerjaan. Sempitnya lapangan pekerjaan dalam negeri juga mendorong para perempuan untuk bekerja di luar negeri. Bahkan perempuan rela memamerkan tubuhnya demi uang. Padahal, kasus kekerasan banyak dialami oleh para perempuan yang bekerja di luar negeri”, ungkapnya.

“Belum lagi efek domino yang akan menimpa keluarga, keretakan keluarga pun tak bisa dihindari. Perempuan menjalani peran ganda, yang pertama dia seharusnya mengurus rumah, kedua dia juga harus berjuang mencari nafkah.

Hal ini akan berujung pada terbengkalainya anak-anak, anak berkembang tanpa memperoleh didikan dan binaan dari seorang ibu. Hingga pada akhirnya anak-anak menjadi imbas dari hilangnya perempuan di dalam keluarga”.

Ustazah Rayhanah juga mengemukan bahwa meningkatnya iklim perpolitikan dalam kehidupan perempuan tidak mampu menjamin terselesaikannya permasalahan perempuan, justru semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Keluarnya perempuan dari tugas utamanya, kemudian mengejar bangku-bangku kekuasaan. Justru inilah ancaman yang sebenarnya, perempuan telah keluar dari peran utamanya yaitu sebagai ibu dan pengatur rumahtangga”. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU