Radzie/ACEHKITA.COM

LHOKSUKON | ACEHKITA.COM — Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan pengungsi (UNHCR) akan mendata para imigran asal Bangladesh dan Rohingya (Myanmar).

Sebanyak 584 imigran kedua negara tersebut terdampar di Aceh Utara kini ditampung sementara di Gedung Olahraga Lhoksukon. Pantauan acehkita.com, tim UNHCR mulai mendata warga Burma dan Bangladesh.

UNHCR menyeleksi imigran yang memiliki kartu identitas. Sejumlah imigran terlihat masih mengantongi kartu identitas yang dikeluarkan Pemerintah Burma. Sedangkan beberapa lainnya memiliki kartu pengungsi yang dikeluarkan UNHCR.

Public Information Officer UNHCR Mitra Salima Suryono menyebutkan, bersama otoritas Imigrasi Indonesia dan International Organization for Migration (IOM) akan meregistrasi para imigran.

Hasil pendataan tersebut, sebut Mitra, akan menjadi acuan bagi UNHCR untuk menyikapi kasus imigran Rohingya dan Bangladesh, termasuk kemungkinan penempatan imigran ke negara ketiga yang memberikan suaka politik.

Mitra menyebutkan, proses pendataan yang lebih terperinci akan dilakukan di tempat penampungan baru. UNHCR dan IOM akan menyediakan penerjemah untuk mewawancarai para imigran.

UNHCR mengapresiasi tindakan Pemerintah Indonesia yang mengizinkan imigran Burma dan Bangladesh memasuki wilayah Indonesia. “Kami mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang terbuka dan menangani dengan baik para imigran ini,” kata Mitra Salima dalam wawancara dengan acehkita.com, Selasa (12/5/2015).

Hari ini imigran tersebut akan direlokasi ke TPI Kuala Cangkoi, Lapang, Kecamatan Tanah Pasir, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari GOR Lhoksukon. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.