BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Akibat melancarkan aksi mogok makan selama dua hari, kondisi beberapa imigran asal Sri Lanka yang dikarantina di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh, Aceh Barat, mulai lemas. Mogok makan dilakukan sebagai aksi protes karena mereka dipindahkan ke LP.
Sajanthan, 22 tahun, seorang pengungsi Sri Lanka, mengatakan, alasan mogok makan karena mereka tidak mau dipindahkan ke LP.
“Kami tidak mau dipindahkan ke sini karena tidak nyaman. Kami lebih senang di tempat awal. Kami tidak mau ditahan karena kami bukan kriminal. Kami akan tetap mogok makan sampai dipertemukan dengan UNHCR,” katanya.
Sebelum dipindahkan ke LP Meulaboh, 55 imigran Sri Lanka ditampung di gudang Koperasi Unit Desa Alue Bili, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.
Kepala Kantor Imigrasi Meulaboh, Suryo Santoso, mengakui semua pengungsi Sri Lanka mogok makan, sejak dipindahkan ke LP, Rabu siang.
“Mereka menuntut dipertemukan dengan UNHCR, tapi itu tak bisa kita penuhi sekarang karena harus diverifikasi lebih dulu oleh tim Deplu (Departemen Luar Negeri),” katanya.
Suryo menambahkan, kendati dipindahkan ke LP, para imigran yang terdampar di Nagan Raya Kamis pekan lalu itu tidak ditahan. “Tapi agar lebih nyaman dan pintu sel tetap kita buka,” ujar Suryo. []