TAK TERASA bulan suci Ramadan tersisa dalam hitungan jam. Meski jauh dari sanak keluarga, muslim Indonesia yang bermukim di Hongkong tetap menjalani puasa dan menghiasi bulan suci ini. Geliat dakwah yang digawangi sejumlah organisasi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, dan Dompet Dhuafa Hongkong, menambah semarak bulan Ramadan.
Kegiatan dakwah mampu menjadi penghapus dahaga Buruh Migran Indonesia yang beragama Islam. Tak hanya dakwah, Ramadan juga diisi dengan pesantren kilat, halaqah, dan kajian-kajian islami. Meski hanya bisa dinikmati seminggu sekali, namun antusiam umat Islam pada kegiatan itu sangat besar.
Sebagai kota metropolis dengan hingar bingarnya duniawi, kini terdapat kurang lebih 130.000 muslim dan muslimah di Hongkong. Jumlah tersebut terbagi dalam berbagai etnis China, Arab, India, Pakistan, Indonesia, dan sejumlah negara asia lainnya.
Pada Minggu pertama Ramadan, terdapat pelbagai kegiatan guna mengisi bulan suci tersebut. Untuk distrik Causeway Bay, sentra kegiatan terdapat di Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hongkong dan Victoria Park. Sebagai agenda tahunan, KJRI Hongkong menyelenggarakan pesantren kilat sejak bakda Duhur hingga buka puasa dan tarawih berjamaah. KJRI mendatangkan ustad-ustad dari tanah air untuk tour dakwah di organisasi-organisasi Buruh Migran Indonesia.
Di Victoria Park, tempat para Buruh Migran Indonesia banyak menghabiskan waktu saat hari libur, terdapat beberapa pengajian dengan mengundang ustad dari tanah air maupun lokal. Tak ketinggalan beberapa kantor BUMN membagikan takjil gratis sebagai pembuka puasa.
Di Masjid Ammar distrik Wan Chai, di mana terdapat Islamic Union Of Hongkong kegiatan dakwah pun cukup padat. Bangunan tujuh lantai ini memiliki banyak fungsi. Selain tempat beribadah, juga terdapat Halal Canteen dan ruang pertemuan di lantai yang sering dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi Islam di Hongkong termasuk para Buruh Migran Indonesia.
Training Dakwah diadakan oleh pihak Islamic Union yang menggandeng para organisator-organisator di Hongkong khususnya Buruh Migran Indonesia. Lantai 8 yang merupakan atap gedung juga dimanfaatkan untuk penyelenggaran pengajian. Selama bulan puasa Halal Canteen tidak beroperasi untuk umum, namun tetap membagikan takjil bagi jemaah yang kebetulan berbuka puasa di Masjid Ammar.
Untuk distrik Tsim Sha Tsui, Kowloon Mosque menjadi pilihan tepat bagi umat Islam untuk ngabuburit dan berbuka. Selain sarat kajian Islam, pihak masjid akan membagi-bagikan takjil gratis bahkan menu berbuka puasa dengan menu timur tengah.
Selain tempat-tempat tersebut, banyak warga Indonesia yang hanya duduk-duduk di lapangan Victoria Park untuk ngabuburit dan melepas rindu dengan sahabat atau saudara. Panggung hiburan hampir setiap minggu hadir khusus untuk menyambut Ramadan. Menggelar tikar plastik ala kadarnya sambil menikmati suasana kota yang beranjak gelap dan berhias lampu yang berbinar warna warni menghiasi langit Hongkong. Dan ketika jatuh waktu berbuka, mereka menikmatinya dalam suasana hangat yang kemudian dilanjutkan sholat di tempat itu juga.
Warga lokal tampaknya telah banyak mengetahui ibadah Ramadan, selain dari para buruh migran yang bertindak sebagai penata laksana rumah tangga juga informasi tentang Islam yang selalu disebarkan melalui selebaran dan media cetak.
Bahkan Dompet Dhuafa Hongkong dan Hongkong Islamic Union membuat selebaran permohonan izin kepada majikan dari para Buruh Migran Indonesia untuk menjalankan ibadah puasa. Tak ketinggalan Konsulat Jendral Republik Indonesia Hongkong membagi-bagikan permohonan izin untuk melaksanankan salat Idul Fitri kepada para majikan.
Ramadan dan Idul Fitri tetap indah bagi kami yang tinggal di rantau, di tanah surga duniawi. []