Tuesday, April 23, 2024
spot_img

Ingin Cari Uang, Pengungsi Rohingya Kabur

BANDA ACEH, acehkita.com. Akibat jenuh dan ingin mencari penghasilan, tujuh pengungsi etnis Rohingya melarikan diri dari kamp penampungan mereka di Idi Rayeuk, Aceh Timur, Senin (13/4) dinihari. Usai salat Isya, ketujuh pengungsi sudah dikembalikan ke kamp.

Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Cabang Aceh Timur Zulfikri mengatakan, ketujuh pengungsi Rohingya kabur dari kamp pada pukul 04.00 WIB. Relawan PMI yang bertugas di kamp pengungsian yang terletak di kompleks kantor Kecamatan Idi Rayeuk, masih melihat mereka berkumpul dan menyantap makanan pada pukul 03.00.

Begitu mengetahui ada pengungsi yang melarikan diri, petugas PMI langsung mencari mereka. Menjelang siang, dua orang berhasil ditemukan di desa yang tak jauh dari kamp. Pada sore hari, relawan PMI kembali menemukan dua orang lagi.

“Dan tadi, pukul setengah sembilan malam (20.30), kita temukan lagi tiga orang. Jadi sekarang semuanya sudah kembali ke kamp pengungsian,” kata Zulfikri kepada acehkita.com dalam perbincangan melalui telepon, Senin malam.

Zulfikri menyebutkan, tujuh manusia perahu itu melarikan diri karena merasa jenuh tinggal di pengungsian. Informasi yang mereka peroleh dari dua Rohingya yang lari, alasan mereka kabur karena ingin mencari pekerjaan untuk mengirim uang ke keluarga mereka di Rohingya, Myanmar.

“Mereka berpikir tidak mungkin seperti ini terus menerus dan harus kerja untuk mengirim uang ke kampung, makanya mereka berusaha lari,” ujarnya. “Kami, bersama unsur Muspika, tadi memberikan arahan kepada mereka.”

Sebanyak 198 pengungsi Rohingya terdampar di Idi Rayeuk pada 3 Februari lalu. Sebelumnya, pada 7 Januari 193 etnis Rohingya terdampar di Kepulauan Sabang. Etnis Rohingya mengakui bahwa mereka terdampar di perairan Aceh setelah sebelumnya dilarung tentara Thailand di laut lepas. Saat dalam perjalanan dari Bangladesh menuju ke Malaysia melalui Thailand untuk mencari pekerjaan, mereka ditangkap militer Thailand dan mengalami penyiksaan.

“Mereka membawa kami ke laut menggunakan boat tak bermesin, tanpa makanan dan minuman yang cukup. Mereka menarik kami ke laut dan pada pagi harinya, tentara Thailand memotong tali perahu kami dan menembak sembarangan untuk menakut-takuti kami. Orang-orang dalam perahu menangis histeris,” kata Muhammad Hasan, warga Rohingya, kepada acehkita.com saat ditemui di Rumah Sakit Umum Sabang, akhir Januari lalu.

Pemerintah Indonesia berniat memulangkan ke Myanmar, namun Rohingya menolak. Pasalnya, mereka mengaku mendapat penyiksaan dari rezim Junta Militer. Bahkan, Myanmar menolak mengakui bahwa etnis Muslim Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Hingga empat bulan terdampar di Aceh, belum ada kejelasan status Rohingya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU