BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, M Daud Pakeh menyampaikan bahwa Kementerian Agama terus melakukan berbagai upaya dalam peningkatan layanan kepada para jamaah haji.
“Ada beberapa perubahan terhadap kebijakan yang dilakukan Kemenag dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Jamaah Haji, seperti proses keimigrasian yakni perekaman data biometrik dan sidik jari dilakukan di asrama haji,” ujar Kakanwil pada Konferensi Pers Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh tahun 2018 di Media Center Haji (MCH), Asrama Haji Aceh, Banda Aceh, Jum’at (3/8).
Selain itu, penambahan layanan katering di Mekkah tahun sebelumnya berjumlah 25 kali, tapi pada tahun ini bertambah menjadi 40 kali. “Kita berharap supaya jamaah betul-betul fokus beribadah,” sebutnya.
Kakanwil menambahkan, tahun ini pemerintah juga membentuk tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) untuk membantu pelayanan kesehatan pada puncak musim haji.
“Kemudahan lain, pencetakan visa juga dilakukan Kemenag RI, dimana sebelumnya Kemenag hanya menunggu visa yang diterbitkan Kedubes Arab Saudi di Jakarta,” kata Daud dalam konferensi pers yang turut dihadiri Kepala Imigrasi Aceh dan Kepala KKP Banda Aceh.
Sementara Anggota Dewan Pengawas BPKH, Marsyudi Syuhud mengatakan kedatangannya di Aceh untuk melihat dan meyakini bahwa keuangan haji digunakan seefisien mungkin, dan manfaatnya kembali kepada jamaah.
“Yang penting keuangan jamaah haji bisa transparan, satu persatu per item. Kita inginkan pelayanan sebaik mungkin,” ucap Marsyudi.
Sedangkan dari Itjen Kesehatan hadir untuk mengawal kesehatan, para auditor melakukan pengawasan mulai sanitasi, proses awal upaya pencegahan persiapan obat dan petugas yang mendampingi.
Musim haji tahun 2018, sebanyak 4467 jamaah dari Aceh akan diberangkatkan ke tanah suci terdiri dari 4411 JCH dan 56 orang petugas.[]
