BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim menaruh perhatian besar pada gangguan pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Ia menyebutkan bahwa tindakan pembakaran mobil para tim sukses kandidat pilkada merupakan tantangan terbesar dalam mewujudkan pilkada yang bebas dari ancaman dan intimidasi.
Menurut Penjabat Gubernur, setiap upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pilkada yang berlangsung secara damai dan bebas dari intimidasi, selalu mendapat tantangan.
“Kita sudah lihat bahwa setiap upaya bagus yang kita lakukan selalu ada tantangan-tantangan,” kata Tarmizi usai menutup Workshop Pemantauan Pilkada Partisipatif yang diselenggarakan Forum LSM Aceh di Banda Aceh, Selasa (20/3).
Meski tantangan itu nyata adanya, kata Tarmizi, upaya untuk mengkampanyekan pilkada aman, demokratis, damai, dan berkualitas tidak boleh berhenti. “Kita tidak boleh berhenti,” ujarnya.
Tarmizi menyebutkan, meningkatnya eskalasi gangguan terhadap pelaksanaan pilkada di Aceh disebabkan karena ada tindakan over (berlebihan) yang dilakukan untuk merebut konstituen.
“Kadangkala, aktivitas (menggalang konstituen) yang over itu yang menjadi sandungan di lapangan,” kata dia.
Untuk meminimalisasi kasus gangguan terhadap pelaksanaan pilkada, Tarmizi bilang telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah Aceh.
“Dengan eskalasi begini, kita melihat lagi… Saya katakan, kewaspadaan (bukan kecurigaan ya) harus ditingkatkan lagi,” sebut bekas bupati Aceh Utara itu.
Pilkada Aceh akan berlangsung pada 9 April 2012. Pekan lalu, 14 Maret, lima pasang kandidat gubernur telah berikrar melaksanakan pilkada damai yang bebas dari intimidasi dan tekanan. Namun, dua hari setelah ikrar itu dilakukan, kasus pembakaran mobil tim sukses kandidat gubernur terjadi. []