JAKARTA | ACEHKITA.COM — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengumumkan tiga pemenang lomba penulisan bertemakan keadilan pangan di Indonesia. Mereka berhak berkunjung dan meliput isu keadilan pangan di Vietnam.

Lomba yang bekerjasama dengan NGO asal Inggris, Oxfam, ini untuk meningkatkan minat jurnalis dalam menulis isu-isu terkait pangan secara berimbang dan adil. Ketua AJI Indonesia Suwarjono menyatakan, keadilan pangan masih menjadi isu minor di ruang redaksi banyak media cetak, elektronik maupun online.

“Ada banyak sebab, mulai dari soal teknis keterbatasan halaman, kurangnya pemahaman keadilan pangan di kalangan jurnalis, minimnya informasi tentang pangan, sampai ketidakpedulian para jurnalis pada isu ini,” kata Suwarjono di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Untuk membangkitkan minat kalangan jurnalis, sekaligus membangun kepedulian publik pada isu keadilan pangan, AJI Indonesia bersama OXFAM Indonesia menyelenggarakan Grow Award 2015 atau lomba Peliputan Media tentang isu Keadilan Pangan, sejak Oktober 2014 sampai Januari 2015.

Panitia Lomba, Bayu Wardhana, menyebutkan, pihaknya menerima total 147 karya, yang dibagi dalam dua kategori. Untuk kategori cetak-online 95 karya dan kategori foto sebanyak 52 karya.

Setelah melewati proses seleksi dan penilaian dewan juri, menentukan para juara. Pemenang dari lomba ini, terpilih tiga jurnalis (dua dari kategori cetak/online dan satu dari kategori foto) yang akan mendapat hadiah berupa kunjungan dan liputan keadilan pangan di Vietnam.

Mereka yang berhasil menyabet juara adalah: “Sepotong Kisah dari Papua: Peladang Ulung dari Lereng Gunung, Kemakmuran Sagu, Mengubah Arah Kebijakan Pangan”, karya Budi Suwarna, Aryo Wisanggeni, Josie Susilo, Wisnu Widiantoro; “Inflasi Pangan ‘Negeri di Awan'” yang ditulis oleh Muhammad Amin; dan foto tentang “Terdesak Pasar Modern” karya Raditya Mahendra Yasa.

“Penganugerahan Grow Award 2015 ini merupakan bentuk upaya OXFAM untuk mengapresiasi dukungan dan keterlibatan media massa dan para jurnalis dalam mendorong isu keadilan pangan dalam ranah wacana publik di Indonesia,” kata Dini Widiastuti, Direktur Program Keadilan Ekonomi OXFAM di Indonesia.

Ketua AJI Indonesia, Suwarjono berharap, “Pada akhirnya, liputan media diharapkan dapat menyebarkan informasi lebih luas lagi mengenai isu keadilan pangan serta melahirkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik terutama terkait isu ini”. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.