Dok

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dua mantan pentolan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Irwandi Yusuf dan Muzakir Manaf, temu-kangen dan bernostalgia di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015) tengah malam. Pertemuan itu dilukiskan sebagai ajang nostalgia antara Irwandi dan Muzakir setelah lama tak bertemu.

Irwandi Yusuf dan Muzakir Manaf “berseberangan” saat mengikuti pemilihan kepala daerah 2011 lalu. Irwandi maju melalui jalur independen berpasangan dengan Muhyan Yunan. Sedangkan Muzakir Manaf (Ketua Partai Aceh) menjadi calon wakil gubernur yang diusung Partai Aceh bersama calon gubernur Zaini Abdullah.

Pilkada 2011 berdarah-darah. Sedikitnya, 14 orang tewas. Bahkan, pilkada sempat ditunda berkali-kali hingga molor menjadi 9 April 2012 –dari jadwal semula Desember 2011. Kelak, kandidat pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf memenangkan pertarungan itu.

Efek panas pilkada juga terjadi setelah pelantikan Zaini dan Muzakir pada 25 Juni 2012. Usai menghadiri hajatan itu, Irwandi Yusuf digebuk massa di luar gedung pelantikan. DPRA.

Sejak saat itu, hubungan Irwandi dan Partai Aceh tak mesra. Apalagi, Irwandi bersama sejumlah pentolan GAM membentuk Partai Nasional Aceh (PNA). Pada pemilu 2014, PNA mengikuti pemilu pertama.

Munawar Liza Zainal, salah seorang peserta pertemuan, menyebutkan, Irwandi dan Muzakir sudah lama tak bertemu. “Setelah sekian lama tak berkomunikasi, tadi malam mereka bertemu untuk bersilaturrahmi dan membuka kembali hubungan yang selama ini terputus,” kata Munawar Liza kepada acehkita.com, Kamis (22/1/2015).

Menurut Munawar, Irwandi dan Muzakir membicarakan banyak hal, terutama mengenai pembangunan Aceh. “Mereka membicarakan pentingnya persatuan seluruh rakyat dari semua elemen untuk membangun Aceh lebih baik ke depan,” ujar pria yang akrab disapa Warzain itu. “Dengan tidak adanya perselisihan dan pertikaian sesama masyarakat, maka perdamaian Aceh yang telah dicapai akan mudah dipertahankan.”

Pertemuan di sebuah hotel di kawasan Sudirman tersebut berlangsung akrab. Keduanya terlibat diskusi serius hingga satu setengah jam. Pertemuan itu juga dihadiri Amir Faisal Nek Muhammad (tokoh muda Aceh di Jakarta), Teuku Rafli Pasha, Teuku Irsyadi (pengusaha muda Aceh di Jakarta), Izl Azhar alias Ayah Merin (mantan Panglima GAM Sabang), dan Munawar Liza Zainal (mantan Walikota Sabang).

Irwandi-Muzakir, kata Munawar, sepakat bertemu setelah ada dorongan dari ulama, mantan kombatan, aktivis, mahasiswa, dan tokoh masayrakat di Aceh dan luar negeri. Apalagi, masyarakat Aceh di Skandinavia dalam pertemuan pada 25-26 Oktober 2014 merekomendasikan dua pentolan GAM ini rujuk. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.