Anak Serda Hendrianto menangis. | FOTO: Reza Juanda/ACEHKITA.COM

LHOKSEUMAWE — Keluarga Serda Hendrianto, korban penculikan dan penembakan kelompok bersenjata di Nisam Antara, masih dirundung duka.

Hal ini terlihat di rumah almarhum Hendrianto di Asrama Kodim 0103 Aceh Utara di Lhokseumawe, Rabu (25/3/2015). Rumah tersebut terlihat sepi.

Hendrianto meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Putri pertama korban mengaku sangat merindukan sang ayah yang dikenalnya sangat baik dan suka bercanda.

Senada dengan Anisa, istri almarhum, Isnah juga sangat sedih atas kepergian sang suami. Isnah mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum Hendrianto pergi bertugas. Hendrianto seperti hari biasanya pamit untuk bertugas ke wilayah Isnam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh untuk memantau keberlangsungan program swasembada pangan.

“Tidak punya firasat apa-apa. Semoga pelakunya segera ditemukan dan dihukum sesuai perbuatannya pada suami saya,” kata Isnah, Rabu (25/3/2015).

Seperti diketahui, dua anggota TNI Serda Indra dan Sertu Hendrianto dikabarkan hilang diculik pada 23 Maret lalu oleh kelompok sipil bersenjata. Keduanya ditemukan pada keesokan harinya, Selasa 24 Maret, dalam kondisi tewas mengenaskan di Desa Bate, Lhokseumawe. Jasad keduanya ditemukan dalam keadaan telungkup dengan tangan terikat ke belakang dan nyaris tanpa pakaian.

Belasan selongsong pelurusenapan AK-47 dan tiga butir peluru senapan M-16 juga terdapat di sekitar korban. Melihat luka tembak di tubuh keduanya, korban diduga ditembak mati dengan cara diberondong dari jarak dekat. []

METROTVNEWS.COM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.