Friday, April 19, 2024
spot_img

Jaga Bayi di Pos Pengungsi

PIDIE JAYA |ACEHKITA.COM – Niat baik saja untuk membantu pengungsi korban gempa di Pidie Jaya tidak cukup, butuh pengetahuan agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari, khususnya bagi bayi dan balita di pengungsian. Unicef dan WHO telah mengingatkan, pemberian susu formula justru meningkatkan terjadinya diare pada anak di bawah usia dua tahun.

Hasil dari sebuah penilaian yang dilakukan Unicef satu bulan setelah gempa di Yogyakarta pada 2006 menunjukkan, kasus-kasus penyakit diare di kalangan bayi usia di bawah enam bulan yang menerima bantuan susu formula dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak menerima bantuan itu. Di samping itu, secara rata-rata, angka diare di kalangan anak-anak usia antara 6 – 23 bulan adalah 5 kali lebih besar dari angka sebelum gempa.

“Apa yang terjadi pasca bencana Gempa di Bantul Yogyakarta hendaklah dijadikan pelajaran. Pemberian susu formula kala itu justru meningkatkan terjadinya diare pada anak dibawah usia dua tahun. Dimana ternyata 25 % dari penderita itu meminum susu formula,” Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengingatkan.

Menurut Sutopo, pemberian bantuan berupa makanan untuk bayi dan balita tidak dapat dilakukan  dengan sembarangan. Bagi ibu dan bayi yang masih menyusui harus mendapat perhatian. Air susu ibu adalah makanan yang paling sempurna bagi bayinya.

“Bagaimanapun, menyusui dalam kondisi darurat menjadi lebih penting karena terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar dan juga kesinambungan tersedianya susu formula dalam jumlah yang memadai. Bahkan pemberian susu formula akan meningkatkan risiko terjadinya diare, kekurangan gizi dan kematian bayi,” jelas Sutopo dalam rilis yang yang dikirim ke acehkita.com

Sutopo melanjutkan “Jika ada bayi yang tidak bisa disusui karena alasan medis, harus di bawah pengawasan ketat petugas kesehatan terlatih, pastikan terdapat saranan air bersih yang memadai dan peralatan penyiapan yang higenis, dan pemberian tersebut harus selalu dimonitor.”

Melihat dari pengalaman sebelumnya, susu formula dan susu bubuk adalah bantuan yang umum diberikan dalam keadaan darurat. Sayangnya, produk-produk ini seringkali dibagikan tanpa kontrol yang baik dan dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak yang seharusnya masih harus disusui.

“Oleh karena itu pastikan tidak ada donasi susu formula dan produk bayi lainnya seperti botol, dot, empeng tanpa persetujuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat,” Sutopo menghimbau.

Selain bayi dan balita, di pengunsian juga terdapat kelompok rentan lainnya yang perlu mendapat perlakuan khusus, seperti; ibu hamil, lansia dan disabilitas. []

 

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU