Tuesday, March 19, 2024
spot_img

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Aceh 2,87 Persen

JAKARTA | ACEHKITA.COM – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyatakan bahwa Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang diberikan pengakuan dan penghormatan dari negara sebagai daerah istimewa dan sekaligus mendapatkan otonomi khusus.

Dengan kedua status itu, Jokowi berharap bisa memberi manfaat sebesar-besarnya, bukan hanya bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh, tapi juga bagi kemakmuran bersama sebagai bangsa, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

“Saat ini berdasarkan data yang saya miliki, pertumbuhan ekonomi di Aceh pada kuartal pertama 2017 tercatat 2,87 persen,” katanya, saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Aceh, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) siang.

“Masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01 persen,” tambah Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id

Untuk itu, Presiden mengingatkan Gubernur Irwandi Yusuf dan semua jajaran pemerintah Aceh punya sebuah pekerjaan rumah besar, kerja keras dan mengelola serta memanfaatkan seluruh potensi dan keunggulan Aceh untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di Aceh, sekaligus memberikan kesejahteraan pada rakyat Aceh.

“Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, saya yakin kita akan dapat membuat pembangunan antar daerah, antar wilayah di Aceh lebih tersebar secara merata, dan mampu menekan jumlah pengangguran terbuka di provinsi Aceh yang saat ini berada pada angka 7,39 persen,” tutur Jokowi.

Presiden meminta kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh agar lebih fokus untuk pengembangan sektor-sektor unggulan, serta sektor pertanian dan industri pengolahan.

Dalam pengembangan sektor-sektor unggulan, Jokowi mengingatkan, agar jangan lupa melakukan integrasi antar sektor hilirisasi industri dan juga penyiapan SDM (Sumber Daya Manusia).

Untuk menopang sektor unggulan, menurut Jokowi, pemerintah pusat akan mempercepat proyek-proyek infrastuktur di Aceh, mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangunan pembangkit tenaga listrik, sampai dengan percepatan pembangunan infrastruktur untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Lhokseumawe.

Namun Kepala Negara mengingatkan agar upaya-upaya pembangunan yang dilakukan di Aceh harus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, nilai-nilai kearifan lokal, serta mampu mendorong partisipasi dan keterlibatan warga Aceh dalam memajukan daerahnya.

Tampak hadir dalam rapat itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menristekdikti M. Nasir, Menhub Budi K. Sumadi, Mendag Enggartiasto Lukita, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menkominfo Rudiantara, Mensos Khofifah Indar Parawansyah, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Menkeu Mardiasmo, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU