BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang Kamis (15/12/2016), kembali mengunjungi korban gempa di Pidie Jaya dan Bireuen memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera mencairkan dana bantuan sehingga warga secepatnya membangun rumah mereka.
“Saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali,” katanya saat mengunjungi lokasi terdampak gempa di Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng.
Jokowi menambahkan, nanti akan ada proses verifikasi untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan sesuai tingkat kerusakan bangunan.
“Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi, nanti diikuti dengan yang rusak sedang dan ringan dengan verifikasi ini kan juga perlu waktu,” ujarnya seperti dilansir laman setkab.go.id.
Seperti diketahui bahwa pemerintah melalui BNPB akan memberikan bantuan simultan sebesar Rp40 juta bagi pembangunan kembali rumah yang rusak besar dan Rp20 juta untuk rumah rusak sedang/ringan.
Menurut data sementara yang dirilis BNPB, hingga Kamis, tercatat rumah yang berat mencapai 16.238 unit dengan rincian 2.536 rusak berat, 2.473 rusak sedang dan sisanya 11.329 rusak ringan.
“Pendataan rumah terus dilakukan secara cepat. Data sementara rumah rusak terus bertambah,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam rilisnya yang diterima acehkita.com.
Dia menyebutkan bahwa Kementerian PU dan Dinas PU disertai beberapa ahli bangunan dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Syiah Kuala terus mendata tingkat kerusakan bangunan.
“Untuk mempercepat penyaluran bantuan simultan perbaikan rumah masyarakat, maka data rumah tidak perlu menunggu semuanya selesai,” kata Sutopo.
Ini adalah kunjungan Jokowi kedua untuk meninjau penanganan pasca-gempa. Sebelumnya pada Jumat pekan lalu Presiden juga berkunjung ke Aceh untuk bertemu korban dan menyerahkan santunan secara simbolis kepada ahli waris yang anggota keluarganya meninggal dunia.
Setiap korban meninggal dunia, Kementerian Sosial memberikan santunan uang duka sebesar Rp15 juta. Dari 103 korban meninggal, santunan sudah diserahkan kepada 96 ahli waris, sedangkan tujuh korban lagi belum teridentifikasi.
Selain bantuan keuangan untuk pembangunan kembali rumah rusak, Jokowi juga memastikan bantuan dalam waktu dekat berupa logistik dan bahan pangan harus segera tersalurkan.
“Semuanya harus segera tersalurkan. Saya ingin hanya ngecek itu saja ke sini, dan juga yang dikerjakan oleh PU (Kementerian PUPR) sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum, itu akan saya cek terus,” tegasnya.
Jokowi juga menyinggung rencana pemerintah memberikan bantuan keuangan dalam bentuk tabungan yang bisa dimanfaatkan warga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pasca proses rekonstruksi akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter, Rabu pekan lalu.
“Tabungannya itu masih diblock kalau sudah berkegiatan baru bisa diambil, dicairkan di bank,” jelasnya.
Saat melakukan peninjauan, Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkesempatan pula menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa yang menewaskan 103 orang.
Turut mendampingi Jokowi dan Iriana dalam kunjungan itu antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Khohifah Indar Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Plt. Gubernur Aceh Soedarmo.[]
