Tuesday, March 19, 2024
spot_img

Kawanan Gajah Obrak-abrik Sawah di Mane

MANE | ACEHKITA.COM – Sepekan terakhir, Rasyidin mengaku resah. Warga Desa Simpang Turue, Kecamatan Mane, Pidie, itu pun tak bisa tidur nyenyak.

Sepanjang malam, dia harus mengawasi areal persawahan miliknya yang mulai diobrak-abrik hewan besar.

“Sudah beberapa hari terakhir gajah turun ke sawah kami. Saya melihatnya dua ekor,” kata Rasyidin saat menghubungi acehkita.com, Rabu, 23 Mei 2018.

Dua ekor gajah liar, kata Rasyidin, turun dari hutan yang dekat dengan areal persawahan Desa Simpang Turue. “Gajah datangnya malam, siang hari tidak ada.”

Tanaman padi berumur sebulan tanam pun rusak setelah dimakan dan diinjak satwa liar dilindungi tersebut. Rasyidin berharap pemerintah segera menangani hal itu, agar petani tidak terus merugi.

Dua malam yang lalu, cerita Rasyidin, hewan berbelalai panjang itu nyaris merusak rumah warga yang tidak terpaut jauh dari persawahan.

“Beruntungnya gajah hanya menerobos pagar di samping rumah saja,” katanya.

Konflik gajah dan manusia di kawasan Mane dan Geumpang terus berulang kali terjadi. Padahal, di Kecamatan Mane terdapat Conservation Respons Unit (CRU) yang memiliki empat gajah jinak untuk menghalau gajah liar ke hutan.

Di lain pihak, perambahan hutan untuk perkebunan atau mengambil kayu ilegal terus terjadi.

Sehingga hutan yang sejatinya sebagai rumah bagi satwa liar, kini bisa dikatakan rusak akibat ulah segelintir orang.

Dua ekor gajah liar yang turun ke areal persawahan milik Rasyidin, terjadi setelah seekor anak gajah betina ditemukan terjerat di Desa Pucok, Kecamatan Geumpang, Pidie, pada 2 Mei 2018.

Anak gajah berusia satu tahun itu pun mengalami luka parah di bagian kaki.

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memutuskan mengevakuasi anak gajah malang itu ke Pusat Latihan Gajah (PLG) di Saree untuk pengobatan.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan kawanan gajah liar yang turun ke areal persawahan di Mane sudah ditangani oleh pihaknya.

“Mane sudah Minggu yang lalu, Kepala Resort Pidie ke sana bawa mercon yang diminta masyarakat,” kata Sapto melalui pesan daring kepada acehkita.com, Rabu pagi.

Tapi pihaknya tidak memastikan apakah kawanan gajah liar itu termasuk kelompok induk dari anak gajah yang terjerat.

“Tapi kalau dari data jumlah kelompok di sana, sangat mungkin iya kelompok tersebut,” kata Sapto.

Di Kabupaten Pidie, kata Sapto, terdapat dua kelompok gajah liar yang sering terjadi konflik dengan manusia. “Di Keumala dan Mane – Geumpang.”[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU